🚨
"sebelumnya author mohon maaf jika ada beberapa typo yang mungkin mengganggu kalian saat sedang membaca story ini. Enjoy!"Author pov ~
"Hyunjin...kau akan menunggunya?" master lay bertanya sesaat ia selesai mengobati seira.
"ah..tidak master, aku masih ada kelas. Bagaimana keadaannya?" tanya hyunjin.
"she's fine, aku sudah mengobatinya...nanti saat ia siuman akan aku beri ia ramuan obat" ucap master lay.
Hyunjin mengangguk..
"syukurlah kalo begitu, aku akan kembali ke kelas master..tapi, boleh kah aku meminta tolong sesuatu?" ujar hyunjin."kau ingin meminta tolong apa?" bls master lay.
"jika ia tersadar dan bertanya siapa yang membawanya padamu, bilang saja bahwa itu jaehyun yang menyelamatkan dirinya" ujar hyunjin.
Master lay mengernyit bingung..
"kenapa aku harus berbohong padanya?""itu masalah pribadiku yang tak bisa aku jelaskan padamu master, hanya saja tolong bilang pada nya seperti itu .." bls hyunjin sambil berjalan menuju pintu keluar ruang kesehatan master lay.
"hyunjin...apa ini masalah cinta?" tanya master lay membuat langkah hyunjin terhenti.
"bukan...ini bukan tentang apapun. Aku pamit master.." bls hyunjin langsung pergi dari ruang kesehatan milik master lay.
Master lay hanya menggeleng, lalu kembali melanjutkan membuat ramuan obat untuk seira saat ia bangun nanti.
-Skip-
Hyunjin berjalan cepat ke kamar asrama miliknya, ia langsung duduk di pinggir ranjang single milik nya. Tatapan matanya seakan shock dengan ekspresi yang masih tak bisa mempercayai sesuatu.
Hyunjin berjalan ke lemari baju miliknya dan membuka salah satu laci kecil yang ada didalamnya. Ia mengambil sebuah buku diary usang yang memiliki cover dari kulit berwarna coklat berukuran sedang. Ia membuka buku diary tersebut pada bagian yang ia tandai dengan sebuah tali pembatas yang berasal dari buku itu juga.
Hyunjin membaca kembali tulisan dari dalam buku diary tersebut dengan serius sambil kembali berjalan menuju ranjangnya secara perlahan dan duduk di pinggirnya.
Setelah selesai membaca beberapa lembar tulisan dari diary tersebut, tangannya tiba2 saja terasa lemah dan membuat buku diary yang ia pegang jatuh begitu saja ke lantai kamarnya. Hyunjin menyisir rambut gondrongnya ke belakang kepala dengan tangannya, ekspresi kaget dan tak percaya benar2 terpancar dari wajah tampannya.
Hyunjin pun menyentuh kalung yang ia pakai dimana sebuah cincin yang menjadi liontinnya. Sambil menatap dan memegang cincin tersebut hyunjin pun berkata.
"ibu...aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Apa benar dia adalah gadis yang dimaksud olehmu..hahh~ aku harus apa...?" ucap hyunjin sambil menatap cincin di kalungnya.
Di tengah lamunannya yang menatap cincin milik ibunya itu, tiba2 saja pintu kamarnya di ketuk seseorang dan membuatnya terbangun dari lamunannya. Hyunjin langsung memasukan kalungnya kembali ke dalam bajunya sebelum memlersilahkan orang yang mengetuk pintu masuk.
"Masuklah..." ucap hyunjin.
Ceklek!
"Hyung! Kau disini rupanya? Kelas master Chanyeol akan dimulai beberapa menit lagi dan kau malah dikamar?! Yang benar saja.." ucap I.N
"ah benarkah? Yasudah nanti aku akan menyusul, kau duluan saja I.N ah" jwb hyunjin sambil tiduran di ranjangnya.
"astaga hyung!, kau ini kenapa? Biasa nya kau yang paling semangat jika ada kelas master chanyeol? Kau sakit?" tanya I.N duduk di pinggir ranjang hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
|•RED MOON ACADEMY•| {SEASON 1}
Fiksi Penggemar|EXO|STRAYKIDS|NCT127|NCT DREAM|ITZY|AESPA|REDVELVET| "ketika sebuah ramalan yang slalu dianggap tak pernah ada, tiba-tiba saja benar-benar terjadi persis seperti apa yang tertulis didalam sebuah buku sihir tua yang terdapat didalam kotak yang terbu...