VI

29 8 0
                                    

"KAKK JEPRIII" Heera berteriak sambil berlari menghampiri Jefrey.

Jefrey menoleh dan menunggu gadis itu sampai didepannya.

"Kok bangun?" tanya Jefrey.

"Ini,untuk kakak,aku beli 2 biar kopelan sama kakak" ucap Heera dengan nafas yang terengah engah.

Jefrey mengambil paperbag itu.

"Yauda saya pulang ya" Ucap Jefrey sambil mengusak kepala Heera.

Jefrey pun pulang ke apartemennya....

Sampai di apartemen tak lupa jefrey membersihkan diri. Lalu merebahkan diri di kasur nya.

Ia kembali teringat gadis yang pergi bersamanya tadi. Ia membuka hapenya dan melihat foto yang sempat dia ambil.

 Ia membuka hapenya dan melihat foto yang sempat dia ambil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jefrey tersenyum melihat seseorang yang ada difoto itu.

"Kenapa aku jadi seperti orang gila" monolognya.

"Kenapa kau cantik dan imut di satu waktu heera"

"Apa aku suka padanya?"

"Ah tidak mungkin ini baru beberapa hari aku bertemu dengannya."

"Lagipula dia masih sekolah,apa aku terlihat seperti pedofil?"

"Ahh memikirkan itu semua membuatku gila"

"Apa heera menyukai ku?"

"Ah sudahlah"

Jefrey tertidur dengan hp yang masih memperlihatkan seorang Heera.

Jefrey sepertinya lagi di mabuk asmara.

🧘🏿🧘🏿🧘🏿

Heera bosan sangat bosan,pasal nya kini ia sendirian dirumah. Kakaknya? Pergi bekerja. Papa dan mama? Di luar kota mengurus projek yang ada disana.

Heera sudah daritadi streaming idolanya. Ia ingin melakukan kegiatan lain,pergi ke luar contohnya,namun ia tak berani jika pergi sendirian.

Heera nelpon sahabatnya, Nadhin. Namun Tenannya itu sedang berliburan bersama keluarganya. Ah betapa irinya Heera. Disaat liburan naik kelas gini seharusnya ia juga liburan.

Jam sudah menunjukkan jam 12 siang. Waktunya makan siang,ia ingin makan pizza.

Baru saja ia ingin memesan menu yang dia mau tiba tiba pintu rumahnya diketuk.

Deg.

Perampok mana yang merampok siang bolong seperti ini. Heera takut plus panik.

Ia mengambil sapu untuk menjadi senjata nya. Tak lupa ia ambil teplon.

Tok tok tok

Pintu itu terus terus diketuk.

Heera berpikir lagi,kalo dia perampok kenapa ngetok ngetok pintu. Ah rasanya dia sia sia mempersiapkan senjatanya.

MY CEO | JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang