XIX

32 1 1
                                    


.
.
.

"Jayden jangan dimakan" teriak Jefrey sambil mendekati tempat anaknya berdiri. Lalu mengambil kue yang ditangan Jayden.

Jayden nangis ditempat, Jefrey menggendong Jayden lalu menatap tajam ke arah Heera.

"Jangan pernah kasih apa apa pada anak saya" Ucap Jefrey sambil mengembalikan kue nya. Heera tersenyum getir.

"Kakak ga ingat sama heera?" Tanya Heera sambil terus berusaha menahan air matanya agar tidak meluncur.

"Saya tidak pernah kenal anda, permisi" Ucap Jefrey lalu pergi meninggalkan Heera.

Heera menunduk. Pundak nya bergetar. Ia mengusap air matanya lalu memutuskan untuk pulang ke rumah nya. Rumah yang tak berpenghuni selain dirinya.

Sampai dirumah ia memilih untuk beristirahat karna ia lelah.

Heera bangun agak sorean ia memutuskan untuk pergi ke pasar malam yang dimana disana ada berbagai macam makanan. Entah kenapa tiba tiba ia ingin makan jajanan di sana.

Heera jalan sendirian seperti biasanya ia memang selalu sendirian.

Heera berhenti di salah satu stand makanan yang menjual topokki kesukaannya, ia memesan satu bungkus lalu memakannya. Ia melanjutkan perjalanan lagi menyusuri pasar makanan.

Heera berhenti di sebuah stand minuman yang tentunya menjual minuman boba kesukaannya. Heera memesan thai tea dengan boba.

Setelah puas berjalan jalan heera memilih untuk menuju sebuah cafe dan duduk disana sambil mengerjakan tugas kuliahnya.

Tanpa disadari Naka sudah duduk dihadapannya sambil menatap Heera yang sedang bertugas.

"Serius amat neng" Ucap Naka. Heera terkaget karna kehadiran Naka.

"Kauu!! sedang apa disini?" Tanya Heera.

"Tentu saja melihatmu ngerjain tugas" Ucap Naka dengan watados.

Heera melanjutkan tugas nya mengabaikan kehadiran Naka yang terus memandanginya.

"Oii bang" Panggil Naka pada seseorang. Heera tak melihatnya karna ia membelakangi orang yang di panggil Naka.

"Woi pacaran kau ya,abang aduin sama tante ya" Ucap orang itu. Heera berhenti mengerjakan tugasnya karna ia merasa familiar dengan suara itu.

"Yailah bukan,gabung sini bang,mana bini mu bang?" Tanya Naka. Jefrey duduk di samping Naka. Ia belum menyadari bahwa ada Heera di situ.

"Lagi ngajak Jayden beli gulali kapas,anaknya nangis nangis mulu minta dibeliin gulali" Ucap Jefrey.

Heera berusaha mengabaikan kehadiran Jefrey dan fokus kepada laptop dihadapannya.

Sungguh ia tak ingin melihat wajah Jefrey yang menjadi sumber lukanya saat ini.

Mati matian Heera tahan untuk tidak menangis, betapa rindunya ia terhadap CEO kesayangan nya.

Jefrey juga tak begitu menghiraukan kehadiran Heera disana ia memilih berbincang ringan dengan Naka. Entah hubungan apa mereka yang pasti Heera tak ingin tau apapun lagi tentang Jefrey.

Tak lama seorang wanita datang menghampiri meja mereka.

"Sayang udah nih ayo pulang" Ucap wanita itu. Yap dia istrinya Jefrey. Sindy.

"Eh Heera ya?" Tanya Sindy. Heera hanya mengangguk, ia sudah tak tahan sebenarnya ingin pergi meninggalkan cafe yang hawa nya sudah panas.

"Kau pacaran sama Naka? Udah move on ya?" Entah apa maksud dari pertanyaan Sindy.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MY CEO | JJHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang