Berbeda

1.5K 198 68
                                    

🌷 NIKAH SIRI 🌷
Bab 12
.

          Andin pagi itu tengah menyapu, sangat bahagia. Ia sudah memutuskan apa yang akan dilakukannya setelah melahirkan nanti. Wajahnya berseri-seri. Tidak ada beban, juga bersyukur atas apa yang sudah Tuhan berikan padanya. Mungkin ini jalan dan proses untuk nya agar menjadi wanita yang kuat dan tidak patah semangat.

"Aduh Ndin, kamu nggak usah nyapu begini. Biarin Cing aja, kamu istirahat aja sana," pinta Cing Mirna yang mengambil sapu dari tangan Andin saat itu juga.

"Nggak papa cing, Andin kan nggak ada kegiatan, bosen di kamar terus."

"Wanita hamil itu mending jalan tuh di halaman beberapa keliling biar lahirannya lancar nanti. kalau kata Enyak cing nih, emang musti banyak gerak. Tapi Cing nggak tega lihat Lu yang udah kayak balon udara gitu. biar cing Mirna aja yang beberes oke!"

Mirna tersenyum, Andin pun menyipitkan matanya tanda ia menurut pada istri pamannya itu. Mirna adalah istri Irvan. Mereka baru beberapa bulan menikah. Syukurnya Mirna sangat peduli dan menyayangi Andin seperti adiknya sendiri hingga tak sungkan bersikap manis pada keponakannya itu.

Elsa sedang minum susu hamil di dapur. Ia coba menuju ke lantai atas kamarnya. Lantai sedikit licin dan basah karena baru saja di pel. Hari ini Elsa bangun cepat sebelum yang lainnya. Entahlah, dia merasa gelisah berkali kali. Saat akan menaiki anak tangga, tiba-tiba Elsa terpeleset dan jatuh seketika. Elsa kaget, meringis kesakitan dan tambah panik ketika ada darah keluar dari ujung atas kakinya.

"Ma... Mama!" teriak Elsa. "Al... cepat tolong aku Al!" masih berteriak.

Ada Asisten rumah itu yang melihatnya dan panik kemudian memberitahu semua orang.Alhasil semua syok ketika melihat kondisi Elsa.

"Ya Tuhan, Elsa!" Al Segera menghampiri dan Rosa Alfahri segera menelpon ambulance untuk datang ke rumah mereka.

.

Andin selesai berkeliling halaman rupanya. nafasnya terlihat ngos-ngosan tapi menyukai hal itu. Andin coba ke dapur dan minum segelas air. Ketika minum, ia merasakan sakit di bagian pinggul juga perutnya.

"Aduuh...." lirihnya pelan. Andin mencoba duduk di kursi perlahan dan mencoba kembali minum.

"Auw...." lirihnya lagi. " Kok makin sakit sih perutnya,"tambahnya lagi.

Mirna pun ke dapur dan melihat Andin sedang meringis seperti menahan sakit. ia memperhatikan mimik Andin cukup heran.

"Kenapa Ndin?" tanya Mirna.

"Perut aku sakit Cing, duh... tambah sakit malah."

"Aduh, kenapa tuh? apa jangan-jangan lu mau lahiran nih?" tanya Mirna balik.

"Nggak tahu Cing."

sesuatu keluar dari daerah kemaluannya. Cairan sedikit berbau. Mirna tidak menyangka itu dan perasaannya benar. Andin akan melahirkan.

"Ya Allah Ndin, itu kamu mau lahiran Ndin!" Mirna berteriak panik.

"Tunggu tunggu, Cing telepon paman lu dulu. Aduh gimana nih?" Mirna langsung menelpon Irvan cepat.

Suara ambulance terdengar pagi itu dan menuju ke arah rumah sakit. Pasien yang baru datang langsung di bawa ke ruangan khusus. Elsa Anindita merintih kesakitan. Ia tidak sangka akan mengalami kecelakaan di rumah mertuanya itu. Elsa terus merintih.
Al dan Rosa Alfahri coba menenangkan diri mereka.

"Kok bisa sih ma?"

"nggak tahu Al, ITS accident. itu kecelakaan nggak terduga sayang."

Mereka panik dan khawatir keadaan Elsa juga bayi dalam kandungan nya.

🌷 NIKAH SIRI 🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang