🌷 NIKAH SIRI 🌷

Ungkapan Tak Terduga

🌷 NIKAH SIRI 🌷
Bab 8
.

       Roy rupanya geram karena Aldebaran tidak pulang juga. Sementara Elsa dia sudah bangun dan merasa baikan. Roy membuka pintu kamar, Elsa terkejut ada Roy di sana.

"Kamu Roy," ujarnya.

"Tentu saja Elsa. Kau semalam demam suamimu itu lelaki macam apa. padahal Sudah ku telpon tapi dia tidak datang juga."

"Tidak mungkin dia datang Roy, Al sedang di luar kota."

"Kau tahu Elsa?"

"Al Itu sedang ada urusan penting, aku tidak apa apa jika tidak ada dia pun."

"Ini bukan pertama kalinya Elsa, setiap weekend seperti ini. Seharusnya weekend itu kalian habiskan waktu bersama. Apalagi kau ingin punya anak. Semalam kau mengigau Elsa. Ku dengar kau ingin sekali punya anak."

Elsa kaget dengan ucapan Roy. Semalam ia mengigau dan tidak merasakannya.

'Jangan sampai Roy curiga,' batin Elsa

Cukup lama Roy berada di rumah Elsa. Hingga akhirnya suara bel rumah berbunyi dan Aldebaran tiba juga. Roy membuka pintu. Al terkejut karena Roy masih ada di sana.

"Roy, kau masih disini?" tanya Al heran.

"Semalam Elsa demam kak. Aku menelpon kau bilang akan cepat datang. Ternyata tidak!" ketus Roy.

"Semalam macet Roy, aku tidak bisa pulang cepat. Terimakasih ya sudah menjaga kakak ipar mu," terang Al.

"Kak Al apa kau tidak takut terus membiarkan Elsa sendirian di akhir pekan?" Al menghentikan langkahnya saat mendengar pertanyaan Roy yang membuatnya aneh.

" Kenapa Roy?"

"Aneh aja kak, tiap weekend kamu selalu ada urusan penting ke luar kota lah, apa lah. kau tidak kasian pada Elsa." Roy menatap kakaknya dengan tajam. Tanpa diduga Elsa menghampiri mereka dan terdiam ketika mendengar ucapan Roy.

"Seharusnya weekend kalian menghabiskan waktu bersama kak. Ini malah sibuk sendiri sendiri. Pernikahan macam apa itu?"

"Apa maksud kamu Roy?" tiba tiba Al merasa aneh dengan ungkapan adiknya itu. Roy mendekati kakaknya.

"Ceraikan saja Elsa kak, biarkan dia menikah dengan ku."

Deg!
Al terkejut dengan ungkapan Roy, Elsa pun tak kalah kagetnya. Ia menutup mulutnya cepat. Aldebaran membelalakkan mata dan

bug!

Ia meninju adiknya itu. Roy menyentuh bagian tubuh yang terasa sakit karena tinju kakaknya tersebut.

"Lancang kamu Roy. Sejak kapan kamu punya pikiran seperti itu?" Al melototi Roy. Roy bersikap cuek dan ia menoleh ke arah Elsa yang ada di belakang Al.

"Sejak dulu kak, sejak sebelum kau akan menikahinya aku sudah lebih dulu memikirkan untuk menikahinya. Tapi sayangnya Elsa memilihmu."

Aldebaran diam sesaat, ia pun menoleh ke belakang. Elsa menatapnya sendu dan menggelengkan kepala. Al kembali melirik Roy yang masih memegang dan mengerang kesakitan.

"Elsa itu ingin seorang anak kak Al, harusnya kalian berusaha untuk itu. Sudah enam tahun kalian menikah kak. Kau tidak bisa memberinya seorang anak. Lepaskan saja, biarkan Elsa menikah dengan ku." Roy bersikukuh. Elsa melangkah cepat ke arahnya dan

plak!

Ia mendaratkan tamparan keras di pipi Roy. Roy tertawa kecil.

"Heh, ternyata kalian seperti ini," ucap Roy lirih.