Awal semuanya

1.5K 204 76
                                    

🌷 NIKAH SIRI 🌷
Bab 13
.
              
              Aldebaran merasa sangat ingin tahu kenapa waktu di rumah sakit Roy bersama Andini Karisma Putri. Al tidak menyangka jika wanita yang dia anggap masih sebagai istrinya itu bersama adiknya sekarang. Ia juga tidak menyangka Roy mengenal gadis itu. Al menjadi gelisah, di saat ia pun terpuruk karena kehilangan bayi yang di nantinya bersama Elsa, hatinya seolah ada cemburu yang kembali menjalar dan membakar entah pikiran ataupun raganya.

"Al, hari ini Elsa akan pulang. kita harus segera menjemputnya sayang," Rosa Alfahri membuyarkan lamunannya.

"Iya Ma, Al tahu," jawab Al gusar.

"Ada apa Al? kamu terlihat sedang memikirkan sesuatu?"

Al nampak diam tidak menjawab pertanyaan ibunya itu.

"Kau tahu Al, seorang anak itu titipan. Pastinya kalian merasa sedih untuk saat ini. Mama berharap kamu tegar sayang, beri Elsa kekuatan ya. Sekarang ia mulai lebih baik. Tidak seperti kemarin-kemarin. Kalian harus lebih mendekatkan diri pada Tuhan. Untuk saat ini Mama juga pasrah Al. Mama tidak ingin terobsesi atau bahkan mendesak kau juga Elsa untuk segera mempunyai anak. Mempunyai anak atau tidak itu hak yang di atas Al. sekuat atau sejauh mana kita berusaha jika memang takdir kita tidak untuk memilikinya maka kita tidak akan memilikinya, atau sebaliknya. Cukup bersyukur Al. mungkin banyak cara lain untuk mempunyai seorang anak. Mengadopsi misalnya."

Rosa tengah menasihati rupanya. ia tak sadar menitikkan air mata saat mengungkapkannya. Ia merasa bersalah karena pernah mendesak anak dan menantunya itu untuk segera memiliki anak
.

Reyna Shakilla putri, nama yang Andin berikan untuk putri pertamanya itu.

"Nama yang bagus Ndin, cing suka." Mirna berujar dan mengambil alih bayi yang ada di gendongan Andin tersebut.

"Paman harap, dia jadi anak yang Solehah, membanggakan orang tua juga bisa menjadi pribadi yang kuat seperti kamu Andini Karisma Putri," seru Irvan yang penuh harap.

"Aamiin, makasih ya paman."

"Lu jangan khawatir Ndin. Anak lu pasti cing sama paman lu jagain dah. Apalagi anak ini lucu banget, seneng banget deh Cing ada bayi di rumah ini. Cing juga bakal anggap Reyna anaknya cing. boleh kan Ndin?" pinta Mirna yang penuh harap. Andin mengangguk tanda setuju.

"Iya Cing, Reyna juga pasti senang dengernya."

.

Sore itu, Elsa tiba di rumah. Mereka kembali ke rumah semula, dimana hanya ada Al juga dirinya. Elsa terlihat muram juga tidak semangat. Al mengambilkan air minum untuk istrinya itu, berharap bisa mengobrol santai dan berkeluh kesah bersama. Elsa justru ke ruangan lain. Ternyata ia ke kamar samping yang merupakan kamar khusus untuk anak mereka. Tadinya itu mereka siapkan untuk kedua anak mereka, tapi apa mau di kata. Al dan Elsa harus kehilangan bayi itu. Al mendekatinya.

"Ini minum dulu obatnya Elsa." Al memberikan obat dan segelas air. Elsa segera mengambil juga meminumnya cepat. Setelah selesai, ia menatap ke arah Aldebaran dan ingin agar semua yang ada di kamar bayi itu semuanya di buang.

"Lebih baik kita berikan ke panti Elsa."

"Aku bilang buang, buang Al...." Elsa meninggikan suaranya. Al terkesiak ketika istrinya itu menatap dengan sorotan tajam penuh kekesalan.

"Aku tidak mau melihat semua ini lagi Al, aku bahkan tidak ingin mendengar kata-kata tentang anak dari siapapun. Dari ibumu bahkan kau sendiri Al. Aku benci, aku benci anak kecil."

"Cukup Elsa!" Al membentak istrinya tanpa sengaja.

"Kau cukup dengan semua ini, kau cukup egois dengan semua ini. Ini hukuman kita Elsa,hukuman karena sudah mempermainkan seseorang."

🌷 NIKAH SIRI 🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang