Bersedia, kak!

2.7K 308 137
                                    

🌷 NIKAH SIRI 🌷
Bab 19
.

Aldebaran menyetir dengan kecepatan tinggi. Ia terus melajukan mobilnya sembari meliak liuk ke segala arah, mencoba mendahului setiap mobil yang lalu lalang di depan. Al ingin cepat sampai ke rumah sakit Pelita. Pikirannya sangat kacau dengan segala pertanyaan yang ia tanyakan sendiri. Seperti kehilangan tumpuan, karena rasa kecewa yang ia rasakan saat ini.

Tititi,,,tit,,,
Klakson ia bunyikan saat mobil di depan terasa lama untuk melaju, Al menerobosnya cepat. Ia terus begitu melaju kecepatan dengan perasaan campur aduk. Al bahkan coba menghubungi Andin lewat ponselnya namun tidak ada jawaban. Hingga beberapa kali mencoba, ponsel Al terjatuh ke bawah. Al mengumpat, kemudian tak lama coba mengambil handpon dengan satu tangannya ke bawah sedangkan satu lagi masih memegang setir mobil. Tangan Al terus coba meraih handpon yang terjatuh. Tangan itu meraba raba dan mendekati gagang handpon. Cukup jauh ke sudut dalam ternyata. Al pun semakin meraba ke bagian bawah tersebut sembari menunduk.Dan, akhirnya ia dapat juga ponsel tersebut. Dari arah depan sebuah mini truck tidak diduga hampir saja menyerempet dan bertabrakan dengan mobilnya

Sert,,,
Suara ban mobil seperti ingin tergelincir namun dengan cepat Al mampu mengatasinya. Al menarik napas lega setelah mini truck itu berlalu dari hadapannya. Tak menunggu lama, menit kemudian Al sampai di rumah sakit. Ia memarkirkan mobil kemudian keluar dari mobil dengan tergesa-gesa. Aldebaran berlari menuju lobi juga koridor rumah sakit. Orang orang yang berada di sana melihat dirinya penuh keanehan karena seperti itu. Al celingak-celinguk ke setiap arah, kemudian kembali berlari menuju ruangan dr. Andini Karisma Putri, Sp.OT
Al bahkan menubruk seorang suster yang sedang berjalan di depannya. Suster itu menjatuhkan map yang dipegangnya. Al malah melaluinya begitu saja tanpa meminta maaf dan berusaha mengambilkan map tersebut.

Sampai di depan ruangan Andin, Al coba membuka pintu. Sambil ngos-ngosan Al membuka pintu, hanya ada suster yang sedang merapikan meja Andin dan kaget saat Al masuk ke ruangan itu.

"Anda mau apa tuan?" tanya suster.

"Dimana dr. Andin? saya ingin bertemu dengannya cepat."

"dr. Andin sedang ada terapi tuan."
Al langsung kembali berlari, ia tahu dimana Andin. ruangan terapy. Al coba menemui wanita itu.

.

Rosa antusias mengikuti terapi. Ia menahan langkahnya dengan menggegam dua besi yang menjadi tumpuannya. Rosa berjalan perlahan-lahan. Ia tersenyum karena sudah mulai merasakan bagaimana melangkah meski belum sempurna.

"Tinggal sedikit lagi Bu, semoga tidak menyerah ya." ujar Andin.

"Terimakasih ya dokter untuk bimbingannya.

"Sama sama Bu." mereka saling melempar senyum.

Brak!
suara pintu terdengar keras. Rupanya Aldebaran sampai dan melihat Andin sedang bersama ibunya melakukan fisioterapi. Hanya ada Andin juga ibunya di sana, yang lain sedang di luar.

"Al, kamu udah datang. Mama senang kamu menyusul ke sini, lihat Mama sudah mul---"

Aldebaran tidak menggubris perkataan Rosa Alfahri. Ia justru menatap tajam ke arah Andini Karisma Putri. Rosa melihat tatapan anaknya itu, seperti tatapan penuh kehancuran diri. Rosa merasakan gelagat aneh putranya yang melangkah cepat ke arah Andin, melalui Rosa Alfahri dan semakin dekat menuju Andin. Andin coba memasang senyum manisnya saat Aldebaran menghampiri. Al menatapnya pekat. Bola matanya memancarkan kebencian namun juga beribu pertanyaan.

Aldebaran tidak bersuara, ia justru langsung meraih salah satu lengan Andin dan menariknya kasar. Al menyeret Andin agar mengikuti dirinya. Rosa terkejut dengan perlakuan putranya ini. Ia merasakan ada aura kemarahan juga tidak suka dari Al terhadap dr. Andin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

🌷 NIKAH SIRI 🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang