Sudah seminggu semenjak kejadian horror yang menimpa Nathan, dia belum melihat ancaman dari Bagas lagi. Hari-harinya dihantui rasa was-was bertemu dengan Bagas. Hal itulah yang membuatnya semakin jarang melihat Satria. Karena Ia takut jika Ia melihat Satria, dia akan bertemu dengan Bagas.
Namun dunia ini kecil. Saat Nathan ingin pergi ke toilet dia berpapasan dengan Satria dan kawan-kawannya Rafa, Bagas, Tio, dan Aldi. Dia sempat mencoba memutar arah namun matanya terlanjur menjalin kontak dengan mata Satria. Satria menyapa Nathan karena dia mengingat Nathan pernah memberinya minum saat sedang latihan Basket.
"Eh lo yang kemaren sempet ngasih gw minum kan ya? Btw Makasih ya. Sabtu nanti gw sama tim gw bakal ada game lawan SMA 1 karena lo dan temen lo baik sama gue kemaren, nih gue ada tiket buat lo berdua kawan lo." Satria memberi Nathan 2 tiket untuk menonton pertandingan Basket hari sabtu nanti.
"Eeehhh... I.. Iya kak... Makasih... " Nathan tidak berani melihat wajah Satria berlama-lama dia takut mereka menyadari kegrogiannya bertemu dengan Satria. Namun saat dia melihat ke arah Bagas, dia sedang menatapnya sinis dan mengancam.
"Yaudah kak gua lanjut kesana, sekali lagi makasih ya" Ucap Nathan seraya bergegas ke toilet dengan buru-buru.
"Dia kenapa ya, grogi gitu kalau ngeliat gw." Satria bertanya pada teman-teman nya.
"Muka lo serem kali Sat kayak bangsat" Celetuk Rafa.
"Dia malu kali ketemu sama gw, gw kan banyak fans buk kantin yang Mahmud aja ngeliatin gw terus ya gak Al? " Tanya Tio pada Aldi
"Hahahahah sadar diri goblok apa yang diliat dari lo? " Mereka saling mengejek sampai saat Bagas nyeletuk...
"Jelas dia suka sama Satria..."
Seketika mereka diam. Dan menoleh ke arah Bagas"Serius lo gas? "
"Lo liat aja dia tadi, ngeliat Satria aja gak berani, ngomong gagu-gagu, badan gemeter. "
"Ah yang bener aja, udah jelas dia kebelet mau ke toilet" Satria menolak faktanya bahwa Nathan menyukainya.
"Yaah terserah kalian aja, kalau gw jadi kalian sih gw pasti waspada. Lagipula gw denger-denger di sekolah kita emang ada beberapa gay yang kalau kita atau anak futsal latihan mereka selalu nonton"
Ucap Bagas meyakinkan teman-teman nya. Akhirnya ucapan Bagas berhasil mempengaruhi teman-teman nya. Terlihat wajah mereka langsung bergidik ngeri.~~~
Nathan POV :
YEEESSSSS Aku dapat tiket nonton Basket hari sabtu nanti. Kak Satria baik banget. Kalau saja ada wulan disitu tadi auto ketar ketir wkwkwkwkwkw. Tapi tadi itu cukup canggung. Aku senang bisa berinteraksi dengan kak Satria tapi kenapa harus ada Bagas. Saat aku melihat wajahnya tadi dia langsung menatapku sinis sambil melotot seolah dia sedang mengancam. Semoga saja dia tidak macam-macam lagi denganku.Saat aku di kelas aku memberitahu Wulan bahwa aku mendapat dua tiket untuk kita berdua.
"Lan tadi gw ketemu kak Satria"
"Terus... Terus... " Tanya nya penasaran
"Dia ngasih kita tiket buat nonton pertandingan dia sabtu nanti" Jelasku
"Haahhh! Demi apa lo? Fix kita harus nonton!" Wulan tampak bersemangat
"Gas nanti berangkat bareng ya!"
Setelah percakapan ringan itu kami kembali ke pelajaran kelas sampai sekolah selesai di sore hari.
~~~
Untuk menuju lahan parkir, aku harus melewati beberapa kelas. Saat aku melewati kelas XI IPA 5 seseorang menarik ku dengan keras masuk ke dalam kelas itu. Saat aku menengok aku langsung tahu siapa dia. Ya... Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun Is Nuf
RomanceDisaat remaja labil meyakini bahwa dirinya berbeda, dia kian terjerumus di dalam dunia penuh warna. menceritakan tentang Nathan remaja gay yang memiliki hasrat seksual yang tinggi, yang berusaha mencari kenyamanan dalam lika liku dunia pelangi. Meng...