Bab 9 - IGD

1.6K 68 4
                                    

Preview :

"Halo... Kak... Tolong jemput gw sekarang ya... Urgentt... Pliss... Gw di Gor Nusa Jaya di tempat parkirnya ya... Oke kak thankss"

Kak Tony bersedia menjemputku namun dia tidak tahu kalau aku bersama Satria. Namun di keadaan seperti ini tidak ada jalan lain selain meminta tolong kepada kak Tony.

Tiba-tiba perutku sakit kembali dan pandangan ku mulai kabur. Aku sudah tidak bisa menahannya. Aku pun ikut pingsan diatas tubuh kak Satria.

~~~

Tony POV :
Suara Nathan di telepon tadi kok kayak lemes gitu ya. Dan dia juga kedengeran panik. Apa dia kenapa-napa?. Lagian... Dia kan katanya mau tanding futsal sama kelas lain. Ngapain dia ke Gor?

Sumpah... Gw terus kepikiran. Selama di mobil gw terus mikirin keadaan Nathan. Gw gak mau sesuatu terjadi sama dia. Gw melaju di jalan dengan cepat.

Sesampainya gw di GOR gw langsung ke tempat parkirnya. Tempatnya ada di dalam kayak di Mall gitu. Jadi sepi banget keliatannya. Disaat gw memasuki lahan parkir alangkah kagetnya gw melihat Nathan pingsan di atas badannya Satria. Mereka babak belur. Apa mereka abis di keroyok? Sialan....


"Tan bangun Tan ini gw Tony

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tan bangun Tan ini gw Tony. Ayok... " Gw mencoba membangunkannya namun usaha itu sia sia. Gw semakin panik. Gw langsung mengangkat Nathan masuk kedalam mobil gw. Sekalian Satria juga gw bawa. Tapi dia berat banget. Secara dia anak basket. Body gw kalah sama dia meski gw satu tahun diatasnya. Akhirnya gw mencoba membopongnya meski harus terseret-seret.

Gw langsung membawa mereka ke rumah sakit terdekat. Dengan panik gw mendaftarkan mereka berdua di IGD. Mereka langsung ditindak. Jujur gw gak tenang saat ini. Gw gak mau Nathan kenapa-napa.

Cukup lama gw menunggu Nathan sadar di samping tempat tidurnya. Sedangkan Satria gw gak tau harus ngehububgin siapa. Jadi nanti kalau dia udah sadar gw tanyain kontak keluarganya. Prioritas gw saat ini Nathan. Akhirnya gw memutuskan untuk pergi ke musholla untuk berdoa. Sekalian beli makan dulu buat Nathan nanti.

~

Satria POV :
*sett
Gw membuka mata. Gw ada di ruangan putih yang asing bagi gw. Gw melihat sekitar gw ternyata gw ada di rumah sakit tepatnya di IGD jelas banget karena di samping gw ada orang yang lagi di rawat juga.

Eh tunggu... Itu kan Nathan... Jadi... Gimana kita berdua bisa ada disini kalau dia juga di rawat. Gw pun bangkit dari kasur medis dan berubah ke posisi duduk. Sambil duduk gw melihati wajah Nathan yang babak belur. Seketika gw keinget kejadian di ruang ganti GOR tadi pagi. Gw merasa bersalah udah membuat dia begitu.  Gw selalu diajarkan menjadi orang yang pemaaf. Tapi apa yang gue lakukan tadi pagi justru berbanding terbalik dengan apa yang keluarga gue ajarkan. Melihat wajahnya yang tertidur penuh luka merubah rasa jijik gue menjadi iba padanya.

Fun Is NufTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang