Setelah kejadian kemarin, Satria mulai membulatkan tekadnya untuk tidak lagi menyembunyikan hubungannya dengan Nathan. Keesokan paginya Satria menjemput Nathan menggunakan mobil.
Nathan yang sudah siap menunggu di depan rumah pun langsung berpamitan dan masuk ke mobil Satria."Pagi pangeran. " Sapa Satria menyambut Nathan.
"Pagi juga yang mulia Raja. " Nathan menjawab. Mereka langsung tertawa kecil.
Mereka langsung pergi meninggalkan rumah Nathan. Namun Nathan bingung dan heran karena jalan yang mereka lalui bukan jalan biasanya menuju sekolah. Malahan jalan menuju ke pusat kota.
"Bukannya lebih lama nyampe sekolah ya kalau lewat sini? " Tanya Nathan.
"Loh siapa bilang kita mau ke sekolah? "
"Jadi kita mau kemana "
"Ada deh..."
Nathan semakin mengkhawatirkan jam sekolahnya. Apakah Satria bermaksud mengajak Nathan membolos? Ia sangat takut jika orangtuanya mengetahuinya.
Setelah beberapa saat dijalan mereka berhenti di sebuah toko distro.
"Jadi kita bolos cuman karena mau ke distro? " Tanya Nathan
"Hmmmm... Bener... Tapi juga salah."
"Terus mau ngapain lagi? "
"Mau manjain kamu."
Nathan terdiam dan tersipu. Satria lalu langsung menuju meja kasir.
"Mas saya mau buat kaos bisa? Desain dari saya"
"Bisa mas, kira-kira mau bikin berapa? "
"Dua aja. Atas nama Satria kalau bisa besok udah jadi ya. Saya tambah harganya. "
"Oke siap mas. Untuk DP nya segini"
"Oke ini uangnya. Desainnya saya kirim ya"
Satria mengirim desain kaos yang telah Ia buat. Nathan tidak tahu isi desain yang Satria buat.
Setelah mengirim desainnya Satria langsung mengajak Nathan keluar dan memasuki mobil.
"Than... Nginep yuk dirumahku. Papah mamah pergi keluar kota ke tempat tante. Kakak juga pergi magang. Kamu gak kasian sama aku? "
"Hushh. Kamu yang gak kasian sama Aku. Kalau orangtua ku tau aku bolos hari ini bisa habis aku. "
"Tenang aja mereka pasti percaya bahwa anaknya berada di tangan yang tepat. " Goda Satria.
"Iya deh. Tapi aku izin dulu"
Nathan langsung menelpon ayahnya untuk meminta izin menginap di rumah Satria. Awalnya ayahnya menolak karena besok adalah hari sekolah. Namun setelah sedikit rayuan yang Nathan berikan Akhirnya ayahnya mengizinkannya. Mereka berdua langsung bergegas ke rumah Satria.
Setelah sampai di rumah Satria, Nathan kebingungan karena rumah Satria yang besar sehingga Ia tidak tahu harus pergi kemana. Ia hanya menunggu di ruang tamu.
Tiba tiba muncul seorang wanita berumur 40an menegur Nathan
"Eh aden ini siapa ya?..."
"Ah... Maaf, saya Nathan temannya Kak Satria di Sekolah."
"Owalah... Aden pasti temen dekatnya den Satria. Dia jarang bawa orang soalnya. "
"Oh begitu bi... Eehh... " Nathan kebingungan harus memanggil wanita itu apa.
"Oh iya kenalin Saya Darminah panggil aja Bi Minah Saya ART disini. Kalau butuh apa-apa panggil bibi aja ya"
"Ah iya makasih bi."

KAMU SEDANG MEMBACA
Fun Is Nuf
RomansaDisaat remaja labil meyakini bahwa dirinya berbeda, dia kian terjerumus di dalam dunia penuh warna. menceritakan tentang Nathan remaja gay yang memiliki hasrat seksual yang tinggi, yang berusaha mencari kenyamanan dalam lika liku dunia pelangi. Meng...