Disaat remaja labil meyakini bahwa dirinya berbeda, dia kian terjerumus di dalam dunia penuh warna. menceritakan tentang Nathan remaja gay yang memiliki hasrat seksual yang tinggi, yang berusaha mencari kenyamanan dalam lika liku dunia pelangi. Meng...
Sepulang sekolah Nathan bilang ke Tony kalau dia tidak bisa pulang bareng dengannya. Dia berdalih mau ke toko buku. Ada rasa Curiga di dalam hati Tony. Dia pun berniat mengikuti kemana Nathan akan pergi. Setelah memesan ojek online dan berangkat, Tony membuntuti Nathan dari belakang. Setelah lama membuntuti ojek yang ditumpangi Nathan, akhirnya mereka berhenti di depan cafe Kotjok. Kecurigaan Tony bertambah.
"Ngapain Nathan kesini sendiri? Apa dia janjian sama seseorang? " Tanya Tony dalam hati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Nathan
Nathan memasuki kedai kopi itu. Sedangkan Tony hanya melihat dari luar Karena bagian depan Cafe ini hanya ditutupi kaca bening sehingga segala kegiatan di dalam cafe itu dapat terlihat. Dengan seksama dia melihat ke arah Cafe itu. Ternyata Nathan menemui Satria.
Tony seketika patah hati. Apa yang akan dilakukan Nathan dan Satria Ia tidak tahu. Yang jelas Ia tidak bisa menerima bahwa Nathan sedang bertemu dengan Satria. Tony langsung bergegas mengemudikan mobilnya pulang ke rumah.
~
"Udah nunggu lama kak?" Sapa Nathan ke Satria yang sedang Asyik memainkan HP. Satria seketika menoleh.
"Udah seminggu"
"Loh lama amat"
"Udah seminggu gw nahan diri buat ketemu sama lo" Ucap Satria kepada Nathan yang jelas saja membuatnya kaget.
"Eh.. Maksud lo apa kak? "
"Semenjak obrolan kita di rumah sakit, gw terus kepikiran sama lo. Sebagian diri gw bilang kalau gw tertarik sama lo. Sebagian diri gw yang lain masih takut nerima kenyataannya kalau gua sayang lo. Seseorang meyakinkan gw, sebesar apapun usaha seseorang setidaknya hargailah. Kasih kesempatan. Dan untuk itu, gw kasih kesempatan buat hati gue untuk nerima lo"
Mendengar ucapan Satria sontak membuat Nathan terkejut. Ia tidak percaya apa yang selama ini Ia impi-impikan menjadi kenyataan. Matanya berkaca-kaca.
"Kak... Lo serius dengan apa yang lo bilang? "
"Iya Than. Gue mau mencoba hubungan ini sama lo. Bukan berdasarkan kasihan, ataupun balas budi. Tapi murni dari hati gw, gue mau mencoba menjadi apa yang lo harapkan" Satria memantapkan tekadnya untuk menjalin hubungan dengan Nathan.
"Gue belum pernah ada pengalaman pacaran sama cowok. Jadi sorry ya kalau gw kaku atau gak romantis"
"Enggak apa-apa kak, dengan Kak Satria nerima Aku aja udah bikin aku seneng." Nathan masih terbawa suasana. menangis sambil tertawa bahagia. Melihat ekspresi Nathan itu Satria tersenyum. Ia tersadar bahwa pria di depannya ini memiliki wajah yang sangat tampan. Perlahan hati Satria terbuka bertambah lebar. Ia jatuh hati pada Nathan.