Tony memutuskan untuk membawa Nathan dan Satria untuk pulang ke Rumahnya dulu mengingat mereka berdua dalam keadaan yang berantakan.
Sebenarnya Tony tidak suka keberadaan Satria disini. Ia merasa tersaingi. Belum lagi Satria sudah mengetahui kalau Nathan menyukainya secara langsung."Lo tidur di kamar tamu ya, Nathan tidur sama gw." Ucap gw pendek ke Satria.
"Perlu banget kalian tidur berdua? Mau ngapain? " Satria merasa was was. Dia mengira Tony dan Nathan akan melakukan hal yang lebih saat tidur berdua di satu kamar.
"Otak lu jangan ngeres... Kamar gw gak muat 3 orang lagian kan lu mana berani tidur sekamar sama Nathan. Lu takut di grepe kan? " Tony menjawab pertanyaan Satria.
"Kayak lu. Gw juga udah menerima kalau dia Gay. Gw bukan takut tidur deket dia Tapi gw harus jaga jarak. Gw gak mau image gw sebagai atlet pro ternodai" Satria tidak Terima dirinya dianggap pengecut.
Mendengar perkataan Satria tadi wajah Nathan kembali murung. Dia hanya diam disaat Satria dan Tony berdebat.
"Udah gw aja yang tidur di kamar tamu. " Dia langsung bergegas menuju kamar tamu rumah Tony.
"Kan... Lu sih pake drama segala! " Tegas Tony kepada Satria.
"Lah... Emang gw salah apa? Bener kan? Apa kata orang-orang kalau gue deket sama bocah gay? "
"Lu emang bangsat! Dia berusaha nyelametin lu meski dia sendiri abis lu buat sekarat. Dan lu masih aja gak ada rasa terimakasih sedikitpun sama dia!"
Ucap Tony sambil meninggalkan Satria.Satria terdiam dan merenung setelah mendengar perkataan Tony tadi.
Tokk tokk tokk
Tony mengetuk kamar tamu dan membuka pintunya.
"Tan udah yuk omongannya Satria... gausah diambil Hati. Gw tahu hati lo masih sakit. Tapi kita gak bisa maksain kehendak orang. Gini aja... Kita bertiga tidur di kamar gw aja.Lagian badan lu kan masih pada sakit. Lu harus cepet Istirahat... Yuk. " Tony mengajak Nathan pindah ke kamarnya. Untungnya Nathan mau untuk pindah.
Akhirnya mereka bertiga berada di satu kamar yang sama. Kamar Tony sangat luas. Dia berbohong kamarnya tidak muat bertiga hanya karena Ia tidak rela berbagi Nathan pada Satria.
Setelah membersihkan diri masing masing mereka lantas naik keatas tempat tidur.
"Karena lo sendiri tadi yang bilang gamau tidur deket Satria, biar gw ditengah lo di kiri dan Nathan di kanan." Perintah Tony
"Terserah... " Balas Satria pendek.
Mereka pun mulai berbaring. Satria membelakangi mereka berdua.
~
Tony tidak bisa tidur. Ia terus memperhatikan Nathan. Beberapa kali Ia mengusap kepala Nathan dan menium luka di pelipis nya.
Beberapa kali matanya tertuju pada bibir dan leher Nathan yang menggoda itu. Namun dia berupaya untuk menahan diri.
"Enggak... Enggak boleh. Kalau gw ngelakuin itu berarti gw sama kayak Bagas... Tahan Tony... Cuman malam ini doang kok" Dia terus meyakinkan dirinya untuk tidak mengambil kesempatan pada Nathan yang sedang tertidur.
❗Explicit Words
Sekali lagi dia mengelus kepala Nathan. Namun kini tangannya berhenti di pipi kanan Nathan. Namun tanpa sadar Dia menarik pipi Nathan sehingga menoleh kearahnya. Diperhatikannya wajah Nathan dengan teliti. Bibirnya yang menggoda dan lehernya yang terpampang jelas itu berhasil mengalahkan pertahanan Tony. Seketika dengan nafas membara Tony melumat bibir Nathan yang indah itu. Benda bertekstur kenyal itu dinikmatinya selama kurang lebih 7 menit.
![](https://img.wattpad.com/cover/290395782-288-k189463.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fun Is Nuf
RomanceDisaat remaja labil meyakini bahwa dirinya berbeda, dia kian terjerumus di dalam dunia penuh warna. menceritakan tentang Nathan remaja gay yang memiliki hasrat seksual yang tinggi, yang berusaha mencari kenyamanan dalam lika liku dunia pelangi. Meng...