Prologue

300 60 15
                                    

Roséanne Park, sama seperti namanya yang bermakna bunga mawar yang indah nan anggun, seperti itulah bayangan Rosé bagi Park Chanyeol. Tak hanya cantik, gadis kelahiran Aukland itu juga cerdas dan sangat mempesona. Itulah sebabnya, Chanyeol tak pernah rela melepaskan Rosé, bahkan dia rela melakukan apa saja untuk sang kekasih.

Tapi, Chanyeol lupa. Bunga mawar selalu memiliki duri yang tak membiarkan sembarang orang memetiknya. Rosé itu mawar berduri yang mengagung-agungkan kebebasan. Dia tak pernah membiarkan siapapun memetiknya, apalagi menghalangi kebebasannya, terlebih mengekangnya dengan sebuah hubungan bernama pernikahan.

"Chan, aku sudah berulang kali mengatakan ini. Aku benci pernikahan. Kita tetap bisa bersama tanpa hubungan menjijikan seperti itu!"

Seperti itulah ucapan Rosé saat Chanyeol berlutut dihadapannya dengan sebuah cincin, meminta sebuah janji sehidup semati di hadapan Tuhan.

"Kamu tak mencintaiku?"

Terdengar nada ragu dari ucapan Chanyeol. Pria berkemeja hitam itu masih berlutut di hadapan Rosé. Pemandangan yang seharusnya menjadi adegan suka cita, berubah menjadi hening karena Rosé menolak lamaran Chanyeol.

Rosé membantu Chanyeol untuk kembali berdiri. Perempuan cantik itu memegang kedua tangan Chanyeol dengan kedua tangannya. Ditatapnya kedua bola mata Chanyeol begitu dalam.

"Bukankah cinta tak selalu harus dibuktikan dengan pernikahan. Aku mencintaimu dan kamu mencintaiku. Itu sudah cukup."

Chanyeol menghela napasnya. "Rosé, mengerti lah. Orang tuaku menginginkan sebuah pernikahan."

"Tapi, sayangnya bukan dengan aku." sahut Rosé dengan cepat.

Perlahan Chanyeol melepas genggaman tangan Rosé dari tangannya. Bohong jika Chanyeol tak kecewa. Chanyeol adalah orang yang mengagungkan cinta. Dia selalu berangan untuk mewujudkan cintanya dalam janji suci di hadapan Tuhan. Tapi, Rosé akan selalu menjadi mawar berduri yang tak bisa ia simpan di dalam rumah.

"Chan, pernikahan sangat tak cocok denganku. Hubungan yang memaksa dua orang untuk terikat pada sebuah janji egois. Aku tak suka itu." ucap Rosé lagi.

"Baiklah. Jangan salahkan aku jika nanti aku menerima perjodohan itu."

Kening Rosé langsung mengkerut. "P-perjodohan?", tanyanya dengan terbata-bata.

"Ya, hubungan kita berakhir di sini. Akan akan menikahi Wendy." final Chanyeol.

<<<>>>
_________________________

Jika suka, silahkan tinggalkan jejak.
Kalau gak suka, pintu keluarnya masih terbuka lebar. Karena, di sini kita akan belajar bahwa setiap orang berhak untuk memilih keputusan mereka masing-masing.

Setiap chapternya akan pendek-pendek. Mungkin kurang dari 1000 kata. Tapi, semoga tetap bisa dinikmati dan diambil hikmahnya.

Selamat membaca 🥀

TRICHER | Wendy, Chanyeol, RoséTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang