laki laki misterius

5.5K 917 63
                                    

"RE ITU PETIK YANG PALING ATAS KEK NYA BUAH NYA GEDE DAH!"

"jangan ngeliat dari luar kalo dalem nya banyak ulet nya gimana?" Protes Naya

"Makan aja si itu kata Mak gue vitamin," tambah Hani.

"Vitamin palalu."

Rere sangat kesal, sudah baju nya basah terpaksa dia pakai baju olahraga sekarang dia di suruh suruh oleh dua makhluk tak kasat mata ini.

Plak

"Aduh!" Ringis Hani.

Rere melemparkan buah jambu air  tepat pada kepala Hani.

Plak

"Sakit monyet!" Dan kedua lemparan untuk Naya.

"Re Lo niat gak si bantuin kita, " protes Hani.

"Gak niat lagian dari awal yang nyuruh gue lakuin ini kan kalian, " kata Rere sembari memetik buah yang menurut nya sudah matang.

Rere memakan buah jambu itu dengan lahap tanpa mempedulikan teman teman nya yang memprotes.

"Liat noh si monyet bukan nya bagi bagi malah asik sendiri," gerutu Hani.

"Gue sumpahin jatoh tuh anak."

Rere memakan satu gigitan lagi lalu melirik pada Hani dan Naya, "emang aku salah apa ya ka?"

"Najis sok polos!"

"Gue kan emang polos."

"Babi!"

"keajaiban dunia seorang babi ngomong babi," takjub Rere.

Waktu istirahat mereka di habiskan untuk saling mencaci maki.

******

Rey berjalan menyusuri lorong sembari membawa tumpukan kertas kertas menuju ruang guru.

Langkah Rey terhenti menatap Rere dengan dua orang teman nya asik di bawah pohon jambu, entah apa yang mereka bicarakan terlihat bahwa seperti nya mereka cukup akrab.

Rey yang tak ingin menganggu waktu mereka melanjutkan langkah nya sembari menghela nafas.

Tubuh Rey tiba tiba bertabrakan dengan seorang laki laki yang datang terburu buru dari arah berlawanan.

'lagi lagi gue harus ketemu orang yang bosen hidup'

Rey memungut kertas kertas yang jatuh, dengan perasaan yang sudah ingin memukul orang.

"selain pake kaki jalan juga harus gunain mata."

Mengatakan itu Rey masih mempertahankan senyum nya.

"Oke," jawab laki laki itu.

"Oke? Abis nabrak orang Lo bilang oke?"

"Terus gue harus bilang apa?" Kata laki laki itu dengan muka yang super datar.

Rey menaruh kertas kertas itu di pinggir, melepaskan kacamata nya dan...

Bugh

Rey memukul laki laki itu tepat di sudut bibir nya.

Laki laki itu tersungkur di tanah mengelus sudut bibir yang mengeluarkan darah.

Tak sampai di situ Rey menarik kerah nya.

"Jadi anak baik," bisik Rey lalu melempar kerah laki laki itu dengan kasar.

*****

Rere merenggangkan badan nya setelah mengerjakan ulangan matematika di jam ke 3.

Setelah keluar ruangan Rere dengan cepat menuju ruang OSIS tempat biasa Rey menghabiskan waktu nya.

Seperti yang di harapkan Rey sedang duduk bersantai di ruang OSIS.

Rere segera menghampiri Rey duduk di sebelah Rey sembari menyandarkan kepala nya di bahu Rey.

"Udah selesai?"

"Udah."

Hanya ada hening di antara kedua nya, suasana hati Rey masih buruk soal kejadian di koridor.

"Rey."

"Hm."

Rere menatap ke arah Rey, "Rey lagi marah sama Rere?"

"Ngga."

"Terus?"

"Gak papa."

'nih cowok kaya pms anjing'

"Rey."

"Apa?"

Rey akhir nya menatap ke arah mata Rere.

Rere menyamakan tubuh nya dengan Rey mengusap sudut mata Rey dan mencium nya.

"Jangan marah marah."

Rey tersenyum menarik Rere lebih dalam ke pelukan nya.

"Makasih udah jadi milik aku." Rey merasa bahwa semua kekesalan nya selama seharian hilang seketika.

******

"woy anjir Han liat deh itu!" Naya menarik narik ujung baju Hani.

"Ada apaan si?"

"Cogan."

Hani dengan cepat menoleh, "weetsss gila itu mah bukan cogan lagi udah status dewa."

Laki laki itu mengenakan Hoodie hitam rambut berantakan dengan luka lebam di sudut bibir nya, namun aneh nya luka itu malah menjadi indah pada wajah tampan nya.

"Sabi lah Sabi lah." Hani tersenyum pedopil.

"Bego udah punya pacar juga Lo."

"Kalo dia masih mau sama gue si gas aja."

"Pucek girl!"

Pandangan laki laki itu bertemu dengan Naya.

"Woy anjir anjir dia natep gue cug," kata Naya kegirangan.

"Anjir anjir dia juga kesini cug."

"Gila gila emang jodoh itu gak kemana." Naya sudah histeris di bangku nya, sementara laki laki itu yang sudah semakin dekat ke meja mereka.

Laki laki itu sampai ke meja kedua nya. Hani dan Naya kompak menahan nafas, bersiap mendengarkan suara deep voice milik laki laki itu.

"Kalian tau dimana almarhumah Rere berada?"

"......"

"......"

******

Diketik : 675 kata
Publik : 1 Desember 2021

Ini bab terakhir mau hiat Babay semua nya nanti lanjut kalo mood lg

Gambaran Rendy

Gambaran Rendy

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
pacar penjahat ku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang