pacar penjahat ku

ya atau gak

Refan dan Rere resmi menjalin hubungan, itu adalah hal yang membuat Rere senang.

Dengan ini tali perjombloan resmi di putus....tok...tok..tok

Rere sangat senang hingah rasa dia ingin terjun dari lantai 10.

Refan menatap Rere yang sedari tadi tersenyum.

"Gak cape senyum mulu?"

Rere menoleh ke samping dan menggelengkan kepala nya.

"Gak."

Sekilas raut wajah Rere berubah kesukaan Refan masih bertahan di angka 90% padahal seharus nya sudah mencapai angka maksimal.

"Refan beneran sayang gak sih?" Rere bertanya frustasi

"Sayang," kata nya singkat.

'Anjing nih cowok....astagfiruloh gak boleh berkata kasar sama pacar'

"Beneran?"

"Iya."

"Beneran?"

"Iya."

"Beneran?"

"Iya."

"Beneran?"

Refan akhir nya mendesah,"sebutin mau apa?"

"Refan ikutin kata Rere yak?"

"Iya."

"Refan bilang-"

"Refan bilang," sela Refan

"Kalau Refan-"

"Kalau Refan-"

"Love Rere!"

"Love myself."

Rere sontak berdiri,"ko gak ikutin sih?!"

"Karna cintai diri  dulu baru pacar," jawab Refan santai.

"Tanda nya gak cinta itu!" Protes Rere.

"Cinta."

"Gak!"

"Iya."

"Gak."

"Iya."

"Iya," ucap Rere mengubah kalimat nya.

"Gak-"

"Tuhkan Refan gak cinta sama Rere."

Refan kelabakan,"iya-"

"Ah tau ah!" Rere berbalik dan segera pergi.

Refan di buat bingung. Hingga dia bertanya tanya apa salah nya. 

****

"Menurut pakar para kaum fucek boy tindakan lo tuh kurang tepat Refan. Cewek kalo bilang iya berati gak dan gak berati iya, gak bukan berati iya dan iya bukan berati gak. Simpel kan?"

Refan merenung mendengarkan kata kata Radit.

Semakin dia dengar semakin dia bingung. Seketika Refan merasa iQ nya sangat rendah.

"Terus kalo bilang gak itu berati ya?" Tanya Refan.

"Gak juga sih," kata Radit tidak pasti.

"Hm?" Refan memadang dingin ke Radit, seketika Radit melambaikan tangan.

"Inti nya gak semua kata ya berati ya dan gak berati gak, kadang juga gak berati gak dan iya berati iya."

"Inti nya Rere mau ngomong gak atau iya ke gue?"