Bab 1 - Awal kisah

954 123 27
                                    

Gantari Iswari seorang wanita berusia 24 tahun, kelahiran Bogor, Jawa Barat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gantari Iswari seorang wanita berusia 24 tahun, kelahiran Bogor, Jawa Barat. Yang sekarang sudah bekerja di sebuah Perusahaan swasta di Kota Jakarta. Ia karyawan biasa, kehidupannya pun, biasa-biasa saja. Rutinitas nya pun hanya sebatas pekerjaan dan pulang ke rumah, sesekali pergi jalan-jalan untuk menghilangkan penat.

...

"Gantari, aku titip Brownies ya, ada di kulkas, kalo kamu mau ambil aja. Oke?" Ujar Rizka, teman sejawatnya semenjak ia mulai bekerja di perusahaan ini. Kebetulan hari ini Gantari harus lembur, dikarenakan pekerjaan nya menumpuk, dan juga di akhir bulan ia ingin mengajukan cuti selama seminggu untuk jalan-jalan ke daerah Jawa Timur, lebih tepatnya Surabaya.

Rizka dengan terburu-buru meninggalkan kubikelnya karena ada sang anak yang sudah menunggunya di rumah, Gantari hanya tersenyum meng'iyakan. Melirik Jam yang tertempel di dinding ruangannya, menunjukkan pukul 16:50, gadis itu sedikit melakukan peregangan otot, dan menyender di kursi kerjanya sebentar.

Matanya melirik ke kanan dan kiri, rupanya tidak banyak yang lembur hari ini. Hanya ada beberapa orang, itupun berpencar di beberapa ruangan. Embun, teman Gantari dari Divisi Pemasaran berlari ke arah kubikelnya, sembari memasang wajah heboh.

"Gantarii... Gue punya informasi oke banget buat lo!" katanya, lalu menyender pada kubikel kerja milik temannya itu. Gantari hanya merespon dengan deheman saja, lalu pura-pura balik bekerja kembali.

"Ih serius! Lo kan mau ke Surabaya, dan gue punya informasi tempat wisata oke buat lo, kalo nanti ke sana." lanjutnya. Gantari yang penasaran berhenti mengetik, lalu menatap temannya penasaran.

"Oh ya? Dimana?" respon gadis berwajah manis itu. Embun menyodorkan handphone nya yang sedang menampilkan artikel tentang tempat wisata bersejarah di Surabaya.

Gantari mengambil handphone Embun, lalu matanya dengan fokus membaca setiap bait kata yang ada di artikel tersebut. "Wisata makam tua?"

"Iya! Lo bakal suka deh, lo kan sedikit-sedikit suka sejarah. Buku Biografi Kapten Pierre Tendean aja lo bela-belain beli, meskipun lagi tanggal tua."

Ia menaruh handphone nya di atas meja kerjanya, lalu mulai mempertimbangkan saran Embun. Benar juga, ia sedikit menyukai Sejarah sih, menarik juga pergi ke Makam peninggalan Belanda. "heemm.. Okedeh, gue bakal kesana nanti. Btw, di Acc gak ya permintaan cuti gue sama Bu Mita?"

Embun mengambil handphone nya lalu memasukkan nya ke saku celana, dan kemudian menepuk pundak kanan Gantari, "di Acc lah, masa enggak. Lo kan Karyawan teladan." ada sedikit kata meledek di akhir kalimat yang Embun lontar kan. Membuat Gantari hanya mendengus, dan tertawa kecil.

"Bisa aja lo. Bu Mita baik sih, gue coba deh abis semua kerjaan gue selesai."

"Semangat ya Ta, kalo udah boleh cuti, oleh-olehnya bisa kali, hehehe." cengirnya tak berdosa, membuat Gantari mencubit lengannya pelan.

HALO! Tuan NetherlandsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang