Tubuhnya hanya dibalut kain sutra tipis, kakinya yang telanjang dirantai menyambung pada kedua tangannya. Pengelihatannya tertutup kain hitam, seolah menghalangi dirinya untuk melihat dunia.
Takemichi Hanagaki, mengerang rendah saat dirinya ditarik cukup kencang entah oleh siapa, dirinya bisa mendengar banyaknya gemerincing lonceng yang berbunyi dari setiap arah.
Ia merasa takut, di tambah tubuhnya yang terlampau lemas karena belum sembuh total dari penyakitnya. Seolah itu belum cukup, dingin dari dalam ruangan membuatnya bertambah buruk. Bajunya terlalu tipis, bagaimana bisa ini melindunginya?
Apa yang akan terjadi dengannya?
Bagaimana jika South benar, tentang dirinya yang akan diperjualbelikan oleh organisasi entah apa namanya karena hanya mendengar desas-desus tentang dirinya yang merupakan keturunan... Oracle?
Konyol, pikirnya saat ini. Lagian, mana ada orang jaman sekarang yang percaya akan hal tidak masuk akal tersebut?
Samar-samar, telinga Takemichi mendengar suara gemuruh dari ujung lorong ini. Ia tidak tahu akan di bawa ke mana, yang pasti bukan kembali ke rumahnya.
"Nah, kelinci hari ini berkualitas sangat bagus. Termasuk kelinci hitam ini, aku bertaruh harga paling tinggi akan menjadi miliknya."
Takemichi menghela nafas, entah siapa yang sedang dibicarakan oleh orang-orang tersebut, yang jelas itu pasti bukan dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wabi-Sabi [MAITAKE]
Random- 𝐰𝐚𝐛𝐢-𝐬𝐚𝐛𝐢 (侘) (𝐧.) 𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐞𝐚𝐮𝐭𝐲 𝐨𝐟 𝐢𝐦𝐩𝐞𝐫𝐟𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧: 𝐭𝐡𝐞 𝐚𝐜𝐜𝐞𝐩𝐭𝐚𝐧𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐜𝐢𝐫𝐜𝐥𝐞 𝐨𝐟 𝐥𝐢𝐟𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐧𝐨𝐭𝐞𝐬 • all characters belongs to Ken Wakui • contains harsh words • contains...