Takemichi terbangun saat mendegar suara gaduh dari luar kost-annya, dengan mata setengah terbuka ia keluar dari hangatnya selimut abu miliknya. Sedikit tidak rela saat dingin menyapa dirinya yang hanya memakai boxer tanpa atasan, dinginnya lantai marmer juga menyapa kedua kaki telanjangnya.
Demi janggut Neptunus, orang gila mana yang membuat kekacauan di depan tempat tinggalnya?
Jika ibu kosnya tahu, habislah mereka.
Tunggu sebentar!
Bukankah itu kelompok Mikey—kekasihnya? Sedang apa mereka di sini? Dan tidak hanya itu, kenapa lima dari tujuh petinggi dari Bonten ada di depan tempat tinggalnya?
Baru saja ia ingin membuka pintu dan menyambut mereka, suara khas serak basah dari orang bangun tidur terdengar menyambangi telinganya.
Ia berbalik dan mendapati ketua Bonten sedang berdiri dengan mata sayunya dan selimut usang yang selalu ia bawa—tunggu, jadi Mikey tidak pulang saat tadi malam?
Mikey berjalan pelan ke arah Takemichi, ia bergumam tentang 'dingin dan tidak hangat' terus menerus. Saat tubuhnya bertabrakan dengan Takemichi, ia mendusel dan mencari kehangatan dari sana.
"Kak Mikey? Aku kira—"
Takemichi tidak banyak bicara, ia langsung menggendong tubuh yang seukuran dengannya dan menaruhnya kembali di tempat tidur.
"Tunggu ya kak, nanti aku balik lagi."
Oke, sekarang waktunya menghadapi kelompok setan di luar sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wabi-Sabi [MAITAKE]
De Todo- 𝐰𝐚𝐛𝐢-𝐬𝐚𝐛𝐢 (侘) (𝐧.) 𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐞𝐚𝐮𝐭𝐲 𝐨𝐟 𝐢𝐦𝐩𝐞𝐫𝐟𝐞𝐜𝐭𝐢𝐨𝐧: 𝐭𝐡𝐞 𝐚𝐜𝐜𝐞𝐩𝐭𝐚𝐧𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐭𝐡𝐞 𝐜𝐢𝐫𝐜𝐥𝐞 𝐨𝐟 𝐥𝐢𝐟𝐞 𝐚𝐧𝐝 𝐝𝐞𝐚𝐭𝐡 𝐧𝐨𝐭𝐞𝐬 • all characters belongs to Ken Wakui • contains harsh words • contains...