02. Your Responsible

1.7K 175 34
                                    

"Mark, kapan kamu akan menikah?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mark, kapan kamu akan menikah?"

"Duh, Kek masih jauh lah, aku masih Muda"

Kakeknya yang tengah duduk sembari membaca koran tampaknya agak kesal mendengar jawaban main-main dari cucu semata wayangnya itu.

"Umur kamu sudah 23 tahun, perusahaan sudah kamu yang mimpin. Kamu muda, tampan, mapan dan punya segalanya, apalagi yang kamu tunggu?"

"Nunggu siap mental, lagian pacar aku masih SMA. Masa iya aku ajak nikah? Minimal tunggu dia lulus kuliah dulu lah kek"

Kakek Mark meremas korannya lantas melemparnya diatas meja makan, membuat Mark yang hendak menyantap roti selai kacang sarapan paginya jadi terjingkat kaget.

"Cari perempuan yang usianya matang, jangan pacaran sama bocah ingusan Mark!"

"Matang? Kakek kira telur rebus?" Mark terkekeh mengejek lantas melanjutkan kegiatan menyuap rotinya.

"Kakek serius, usia kakek semakin tua. Nanti kalau kakek gak ada siapa yang akan menemani kamu? Kakek ingin melihat kamu punya keluarga sebelum kakek ninggalin kamu Mark"

Mark berhenti mengunyah. Selalu, ia tidak suka setiap kali kakeknya membahas topik berbau kematian. Ia meletakkan rotinya diatas piring, Mark jadi tidak selera makan.

"Mending kakek jalan-jalan aja sama temen-temen kakek, traveling keliling dunia biar kakek Happy, gak mikirin soal aku terus" kata Mark beralih menatap serius kakeknya.

Pria itu menggeleng "Yang bikin kakek happy itu kalau ngeliat kamu punya keluarga sebelum kakek pergi. Kamu udah gak punya siapa-siapa lagi didunia ini selain kakek Mark, kakek gak mau kamu kesepian nantinya"

Mark menghembuskan nafasnya gusar, sangat malas berdebat sama kakeknya pagi-pagi. "Yaudah deh, nanti aku nikah"

"Nanti kapan?"

"Dosa gak sih kalo gue pukul pake pentung nih pala aki-aki?" Dumel Mark dalam hatinya

"Ya nanti deh pokoknya, yaudah ya kek aku mau ke rumah sakit dulu" Mark berdiri dari duduknya, ia merogoh saku celana dan mengeluarkan kunci mobil dengan merk yang harganya selangit darisana.

"Ngapain kamu kerumah sakit?"

"Jengukin istrinya temen aku habis lahiran"

"Tuhkan, temen kamu aja udah menikah, udah punya anak juga. Kamu kapan Mark?"

"Anjrit nyesel gue ngasi tau" umpat Mark dalam hatinya

"Iya nanti-nanti, aku berangkat ya" Mark mengibaskan tangan seraya berjalan keluar dari rumahnya usai ia berpamitan dengan kakeknya

Kakeknya itu nyebelin, tiap pagi Mark mau berangkat kekantor selalu ditanya kapan nikah, terus pas malam pulang kantor ditanya hal yang sama lagi. Begitu terus sejak 6 bulan belakangan, Mark jadi muak mau pulang kerumah

NASTY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang