24. Bittersweet

989 104 22
                                    

Tzuyu mulai terbangun dari tidurnya usai mendengar suara gemericik air, matanya mengerjap beberapa kali lalu menoleh kesamping

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tzuyu mulai terbangun dari tidurnya usai mendengar suara gemericik air, matanya mengerjap beberapa kali lalu menoleh kesamping. Bukan mark yang tzuyu dapati, melainkan sebuket bunga mawar merah.

"Semalem mawar putih, pagi-pagi mawar merah" tzuyu tersenyum dan meraih bunganya. Jujur saja ia bukan perempuan yang suka dengan bunga, tapi kalau mark yang memberi entah mengapa tzuyu mendadak jadi suka bunga.

"Suka bunganya?"

Tzuyu menoleh saat mendengar suara mark. Cowok itu baru keluar dari kamar mandi hotel dengan handuk yang melilit dipinggangnya.

"Suka dong"

"Sama"

"Lo juga suka bunga?" Tanya tzuyu.

Mark menggeleng. "Gue suka lo"

"Cringe mark"

Mark tertawa, cowok itu menghampiri tzuyu dan duduk dipinggir tempat tidur disebelah tzuyu, mark mencondongkan wajahnya ketelinga tzuyu.

"Lebih tepatnya gue suka pas lo ngedesah semalem" bisiknya

"Anjjj-- huh" tzuyu mengatur nafasnya, pagi-pagi udah dibikin kesel.

"Eits, gak boleh ngomong kasar sama calon suami" mark meledek tzuyu yang mati-matian menahan umpatannya.

"Anjing lo mark!"

"Heh!?"

"Apa?" Tantang tzuyu seolah tanpa rasa takut.

"Berani lo sama gue?"

"Siapa takut?"

"Oh nantangin ya!!" Mark menyibak selimut yang tzuyu pakai menutupi tubuh polosnya, lalu mark menggelitiki tzuyu sampai cewek itu tertawa terpingkal-pinggal diatas ranjang.

"HAHAHA Ampun"

Tzuyu terus tertawa, mark juga tertawa. Namun, ada satu hal yang tampaknya mengusik benak mark sampai cowok itu berhenti tertawa saat itu juga.

"Kenapa?" Tanya tzuyu yang menyadari raut wajah mark tampak berbeda.

"Makasi udah mau ngelahirin anak gue" ucap mark tiba-tiba.

Alis tzuyu mengerut, ia tertawa geli menatap mark. "Lo kenapasi? Aneh banget"

Mark mengusap perut tzuyu yang sekarang terdapat garis-garis stretchmark, pastinya terjadi karena kehamilan tzuyu yang membuat kulit perutnya melar.

"Oh ini" tzuyu menyadari apa yang mark maksud, ia ikut mengusap kulit perutnya.

"Kenapa mark? Perut gue jadi jelek ya?"

Buru-buru mark menggeleng. "Enggak tzu, lo tetep cantik dan seksi kok dimata gue. Cuma, ngue ngerasa terharu aja sama perjuangan lo."

"Ini tuh wajar tau dialamin sama seorang ibu. Kata yeri bisa diilangin juga pake laser, nanti gue bakal perawatan kok. Terpenting itu, Sekarang gue ngerasa bersyukur karena dikasi kesempatan buat mengandung dan punya anak."

NASTY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang