18. Argumentasi

979 144 24
                                    

"Tzu, celana jeans belel gue lo taro dimana?"

Hening

"Tzu, baju kaos putih yang gue beli beberapa minggu lalu dimana ya? Udah di strika sama bibi?"

Hening

"Tzu sarapan gue mana? Kok cuma kakek yang dibikinin?"

Masih hening

"Lo pasti capek ya, sini bayinya sama gue dulu"

Dan tetap hening

Mark sudah tidak tahan lagi, sudah 1  minggu Tzuyu terus mendiaminya padahal kan Mark udah minta maaf. Ia coba mengatur nafas meski rahangmya mengeras dan giginya gemeretak menahan kesal.

"Tzu, plis lah jangan kayak anak kecil gini. Gue kan udah minta maaf" kata Mark sedikit kesal karena terus dicuekin.

Tzuyu yang habis mandiin anaknya dan sekarang lagi dipakaein baju langsung menoleh, menatap Mark yang berdiri disebelahnya dengan sorot mata tajam.

"Kayak anak kecil? Coba deh lo pikir siapa yang kayak anak kecil?" Kata Tzuyu penuh emosi.

"Anak lo nangis dua jam full gak bisa minum asi karena lo abisin dan dia gak suka minum susu formula... jadi siapa yang kayak anak kecil?" Lanjut Tzuyu

Mark langsung kicep, dia menunduk dengan raut wajah penuh penyesalan.

"Gue tanya siapa Mark?!"

"Iya-iya maaf, gue yang salah" ucap Mark yang sebenarnya kedengeran gak ikhlas.

"Jangan minta maaf kalo lo gak bener-bener pengen minta maaf"

"Lo fikir gue gak tau kalo lo sering iri kan sama anak lo sendiri? Lo sadar gak sih yang lo anggep saingan itu bayi, anak lo sendiri" Lanjut Tzuyu.

"Ya habisnya lo lebih perhatian sama dia sekarang semenjak dia lahir, lo cuek mulu sama gue" saut Mark

"Astaga Mark" Tzuyu memijit pelipisnya. "Dia itu masih bayi, belum bisa bikin susu sendiri, belum bisa mandi sendiri, belum bisa jalan, belum bisa ngomong. Jadi ya wajar lah sekarang gue nuangin perhatian ekstra buat dia. Dan memang seharusnya begitu, dia anak kita! " Omel Tzuyu panjang lebar

Alhasil Mark cuma diem, dia persis kayak anak kecil yang lagi dimarahin sama mamanya.

Hingga tak lama mereka mendengar suara bel rumah berbunyi. Tzuyu yang masih kesal sama Mark memilih keluar buka pintu.

"Lo lanjutin pakein selimut" perintah Tzuyu sebelum akhirnya ia keluar kamar untuk melihat siapa tamu yang datang.

Setelah kepergian Tzuyu, Mark cuma natap bayinya yang lagi terbaring happy diatas tempat tidur, bayi itu tertawa sendiri dan menggeliat beberapa kali.

Mark membungkuk, ia menatap kesal kearah bayinya. "Iish, kamu si pake acara bangun segala waktu itu. Papa jadi dimarahin kan tadi"

Tapi bayi usia 2 minggu itu malah menggeliat ceria melihat wajah kecut papanya, membuat Mark perlahan sadar kalau ia salah dan juga mulai ikut tertawa.

Tapi bayi usia 2 minggu itu malah menggeliat ceria melihat wajah kecut papanya, membuat Mark perlahan sadar kalau ia salah dan juga mulai ikut tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
NASTY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang