Hari ini tzuyu tidak datang kekantor, dikarenakan kondisinya sedang tidak fit. Ia seharian hanya menghabiskan waktunya dirumah, bermalas malasan, makan, ngemil dan bermain ponsel.
Hingga pukul 7 malam, Tzuyu tengah asik coba membuat kukis didapurnya seorang diri, karena para asisten rumah tangga sudah ia suruh beristirahat dari pukul 6 sore.
Saat tengah memanggang adonan didalam oven, bel rumahnya dipencet dengan tidak sabaran oleh seseorang diluar sana.
Dengan perasaan dongkol Tzuyu berjalan menuju pintu rumahnya dan membuka pintunya dengan kasar. Begitu dibuka ia langsung mendelik karena yang datang adalah Mark dengan dua koper besar disisi kiri dan kanannya.
"Ngapain lo kesini? Mana bawa koper segala lagi!" Omel Tzuyu
"Ngapain? Ya gue mau tinggal disini lah" saut Mark santai seraya menarik kopernya masuk kedalam rumah Tzuyu.
"Eitss, kaga ada! Pergi lo dari rumah gue!"
Mark mendekati wajah Tzuyu yang berdiri didepannya "Gue. Gak. Mau!" Tekannya, lantas kembali menyeret kopernya masuk kedalam.
"Mark! Mau lo tu apasih hah? Gue cape sama kelakuan lo, tolong dong izinin gue hidup tenang" pinta Tzuyu memelas
"Mau gue? Ya gue mau tinggal disini biar bisa deket sama anak gue" ucap Mark yang juga hendak menyentuh perut Tzuyu, namun dengan cepat Tzuyu menepisnya.
"Halah, alasan!" Tzuyu melipat tangan didepan dada, ia juga membuang muka kesembarang arah agar tidak beradu pandang dengan mark
Namun Mark malah terkekeh "Ya trus? Lo ngarepnya gue mau tinggal disini biar gue deket sama lo gitu?"
"Heh gak gitu ya!"
"Ya trus gimana dong, mama?" Ledek Mark.
"Jangan panggil gue mama, gue bukan emak lo!"
"Tapi kan lo mamanya anak gue?"
Shit, kuatkanlah Tzuyu menghadapi laki-laki yang satu ini.
"Ah serah lo deh" Tzuyu mengibaskan tangannya lantas beralih menuju dapur, sepertinya kukis buatannya sudah matang. Dan Mark tentu mengikuti Tzuyu kedapur
Saat Tzuyu membuka oven dengan tangannya yang tentu menggunakan sarung tangan, aroma manis coklat langsung menyeruak memenuhi ruangan, membuat Tzuyu menelan ludahnya karena ngiler.
Ia memindahkan loyang kukis yang masih panas itu keatas meja pantry, sembari menunggu dingin ia mengambil toples dilacinya, rencananya Tzuyu nau nonton film sambil ngemil kukis, tapi gak taunya malah ada perusuh yang datang kerumahnya
"Kayaknya enak" mark mau nyomot satu tapi tangannya langsung disentil sama tzuyu
"Ini bukan buat lo!"
"Icip sebiji doang, pelit amat si"
"Lo gak diajak, sana pergi!"
Tzuyu mendorong badan mark keluar dari dapur dan mengusir cowok itu agar segera meninggalkan rumahnya.
"Gimanapun cara lo ngusir gue gak akan berhasil tzu" mark menahan tangan tzuyu yang terus mendorongnya.
"Kenapa jadi lo yang ngatur? Ini kan rumah gue! Harusnya lo tau diri"
"Justru karna gue tau diri gue dateng kesini buat tanggung jawab sama semuanya"
"Kenapa tiba-tiba? Abis kejedot dimana pala lo?" Heran tzuyu
Mark terdiam sejenak, menatap tzuyu yang masih bertahan dengan ekspresi angkuhnya.
"Lo tau, gue udah gak punya orang tua. Yang gue punya cuma kakek gue"