Pukul 3 sore, Mark, Tzuyu dan Sally tiba dirumah sepulang dari kantor mark. Karena Sally sudah tertidur pulas, maka Tzuyu buru-buru meletakkan bayinya kedalam box bayi.
"Tzu, nanti malem pake ini ya. Dandan yang cantik" mark yang baru masuk kedalam kamar meletakkan sebuah tas belanja dipinggir tempat tidur
Tzuyu yang semula asik memperhatikan bayinya yang lagi tidur dibuat menoleh, ia tersenyum geli dan perlahan mendekati mark.
"Pasti dress aneh-aneh kayak biasanya kan?" Tebak tzuyu.
"Enggak, buka aja dulu" kata mark yang lagi melepas sepatu dan juga jas kerjanya.
Tzuyu membuka tas belanja yang mark berikan, ternyata isinya adalah sebuah gaun hijau pastel dengan tone warna soft green yang panjangnya selutut. Sangat cantik, pikir tzuyu. Pilihan mark memang tidak pernah salah.
"Gimana? Cantik kan?"
"Ya lumayanlah" tzuyu mangut-mangut mengamati gaunnya. "Emang lo mau ngajak gue kamana? Tumben pake ngasi dresscode segala" tanya tzuyu sambil terkekeh.
"Mau dinner lah tzu, selama ini kan kita belum pernah ngelakuin hal-hal romantis kayak gitu"
"Tumben, pasti ada maunya kan lo?" Mata tzuyu memicing natap mark.
"Dih? Giliran gue tulus malah disangka ada maunya. Negatif mulu pikiran lo sama gue" mark merengut sambil melepas dasi dan menggulung kemejanya sebatas siku.
"Ya emang, lo kan biasanya gitu. Ada udang dibalik batu"
Mark tertawa pelan, ia duduk dipinggir tempat tidur, lalu menarik pinggang tzuyu hingga cewek itu jatuh terduduk menyamping diatas paha kanan mark.
"Mulai deh, lepasin mark!" Tzuyu hendak berdiri dan melepaskan tangan mark yang melingkari pinggangnya, tapi mark menahannya
"Enggak" cowok itu mengeratkan pelukannya dan mulai menggelamkan wajahnya diceluk leher tzuyu. Hal itu membuat tzuyu kegelian, tapi ia juga merasa ada yang aneh, nafas mark terasa hangat.
"Mark nafas lo anget, jangan-jangan demam" tzuyu menempelkan punggung tangannya didahi mark, ternyata benar kalau mark sedikit demam.
"Iya, gue juga ngerasa agak meriang" mark berucap sembari meniup-niup telinga tzuyu.
"Gue ambilin obat dulu. Lepasin tangan lo!" Tzuyu menggeplak tangan mark yang memeluk perutnya.
"Cium dulu, baru gue lepasin"
Tzuyu mendengus "Sumpah ya, lo lebih manja dari Sally"
"Tinggal cium aja kenapasi, pake ngomel segala" mark cemberut.
"Gamau, lo lagi demam nanti gue ketularan. Makanya gue ambilin obat dulu, nanti abis minum obat deh gue cium sepuasnya" tzuyu masih coba membujuk mark yang manjanya ngalahin bayi.
"Bener ya?"
"Gue nolak pun lo pasti maksa"
Mark terkekeh dan pada akhirnya melepaskan tzuyu, cewek itu buru-buru berdiri dan bergegas menuju dapur untuk mengambil obat demam.
Tak lama tzuyu kembali membawa tablet obat dan juga segelas air, ia langsung menyerahkannya pada mark.
Selama menunggu mark minum obatnya, tzuyu sempatkan merapikan sepatu mark, ia meletakkannya di rak sepatu, juga menggantung jas kerja mark yang tadi ditaruh sembarangan.
Tzuyu menikmati perannya sebagai ibu rumah tangga, ngurus rumah, rumah anak, ngurusin mark juga, meski status mereka belum menikah tapi mereka benar-benar seperti suami istri sungguhan.