27. The Final Chapter

666 70 22
                                    

DOR!! hai hello anyeong, yhahaha kaget ga loe gue tbtb update ni cerita? jangan lupa votment ya, kasi tanda2 kehidupan kalo kalian masih nyimpen book ini. selamat membaca😍✨

____________



Siang itu juga mark, tzuyu bersama anak mereka menyambangi kantor polisi, mereka menemui taeyong yang kini duduk menunduk dengan kedua tangannya yang diborgol.

"Kenapa kak taeyong tega menggelapkan uang perusahaan opa saya? padahal kak taeyong adalah orang yang paling opa andalkan diperusahaan." cerca Tzuyu yang kini duduk dihadapan taeyong.

Perlahan taeyong memberanikan dirinya mendongak, menatap tzuyu. "Saya cuma disuruh... dengan diiming-imingi imbalan yang besar, maafkan saya Tzuyu, saya sudah merusak kepercayaan kamu" sesal taeyong.

"Siapa yang nyuruh?"

Taeyong tidak menjawab, namun ia menoleh, menatap kearah pintu masuk ruang tunggu penyidikan. Hal itu membuat tzuyu dan mark ikut menoleh, mengikuti arah pandang taeyong.

"Dia yang nyuruh saya" kata taeyong saat dua orang polisi meringkus pria berjas rapi masuk kedalam ruangan.

Ketika melihat siapa orang yang polisi bawa, pupil mata tzuyu langsung melebar, ia tak pernah menyangka kalau orang yang menghancurkan perusahaan opa nya adalah "Papa..."

Tzuyu begitupun Mark terkejut bukan main karena Jackson, papa tzuyu adalah dalang dibalik hancurnya perusahaan tzuyu. Pria itu kini hanya menatap tajam anak kandungnya sendiri.

"Segitu bencinya papa sama aku? sampai papa mau ngehancurin anak kandung papa sendiri?" tzuyu kecewa pada papanya sendiri.

Pria yang kini berdiri disebelah tzuyu, dengan kedua tangan yang diborgol dibelakang punggung itu tersenyum tanpa dosa menatap putri kandungnya. ia sama sekali tidak menunjukkan raut penyesalan.

"Memang itu tujuan saya, menghancurkan kamu, anak ingusan yang telah membuat papa saya sendiri benci sama saya sampai mengusir saya. sekarang gimana rasanya bangkrut? enak kan?" ledek jackson.

Tzuyu menangis, ia tau papanya membencinya, tapi ia tidak pernah mengira papanya akan sejahat itu padanya. "Aku nggak perduli papa mau bikin aku hancur atau enggak, aku nggak perduli mau punya harta atau enggak... aku cuma pengen papa sayang sama aku, karena aku tetap anak papa"

"Aku sayang papa meskipun papa benci aku. Dan aku bakal selalu nunggu berapa lamapun sampai pintu hati papa terketuk buat nerima aku, biar papa sayang lagi sama aku" lirih Tzuyu.

Pria itu mulai menunduk mendengar tangis Tzuyu, terdengar sangat lirih dan tulus. tzuyu benar-benar merindukan sosok papanya, belasan tahun ia hidup hanya berdua dengan opanya, tanpa tau bagaimana rasanya kasih sayang dari kedua orang tua yang utuh. Tzuyu tidak pernah benci mama papanya, ia hanya kecewa, kenapa takdir membuatnya seperti yatim piatu padahal kedua orang tuanya masih hidup.

"Pak, tuntutan saya pada taeyong dan papa saya cabut" pinta Tzuyu pada polisi.

Namun dengan tegas Mark menggeleng. "Nggak, proses sesuai hukum pak"

Mendengar itu Tzuyu langsung menoleh, menatap Mark. "Mark? aku nggak mungkin penjarain papaku sendiri"

"Kalo kamu nggak tega penjarain papa kamu, yaudah biar aku aja yang penjarain mereka berdua"

"Tapi Mark—"

"Percayain semua sama aku Tzu" Mark menggenggam jemari tzuyu, meyakinkan cewek itu agar mempercayakan semuanya pada mark. Karena mark tau, papa tzuyu itu tipe orang yang gak punya hati, kalau gak dikasi jera dengan hukuman penjara, lelaki tua itu pasti akan berencana menghancurkan hidup tzuyu lagi.

NASTY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang