satu

1K 60 1
                                    

Ini hanya cerita imajinasi yang bertolak belakang dengan nyatanya

○○○○○○○○○

"Sunooo ya ini makanaaaan" teriaknya

Ruangan itu pengap dan Tubuh mungil nan imut terduduk kaki dan tangannya di ikat wajah ketakutan dan keringat yang terus bercucuran berbeda dengan orang-orang di hadapannya kini dua wajah yang memancarkan kebahagiaan .

"Yaaash "seru jake yang melihat jay membawa kantong kresek lusuh seperti habis di buang

"Wah ini roti basi sunooya kau bakal suka"
Tak lama jay berjongkok di depan sunoo dan menatapnya dengan senyum licik

"Tolong jangan lak.."

Badan sunoo benar-benar gemetar hebat bajunya basah penuh dengan keringat dingin.

Tanpa aba-aba jay menyumpal potongan roti basi itu ke mulut sunoo dan tentunya sunoo menggeleng kuat tapi satu orang di belakangnya memegang kepala sunoo . Jake

"Makan laah ayo makan kau gendut kau pemakan segalanya gendut lihat tangan bengkakmu itu" jay terus menyumpalkan roti basi itu ke mulut sunoo tanpa ampun

Sunoo dengan tenaga yang tersisa hanya meronta-ronta pelan.

"T tolong hentikan"

"Wah berani bersuara??" Ujar jake

Jake mengambil ember cat berisi potongan besar kayu yang sudah patah dan juga tajam lalu ia mendekati sunoo,mata indah sunoo membulat ketika jake mengangkat ember itu dan membaliknya.

Prakkkk

Jake menumpahkan semua isi ember itu dan membuat kepala tertimpa banyak kayu membuat kepala tergores dan tersisa luka menganga.

Kepala sunoo benar-benar pusing akibat itu,tapi apa daya sunoo yang kini hanya duduk selonjoran dengan tangan dan kaki masih terikat.

"Waaah dia udah gak berdaya" ujar jake melihat sunoo kini hanya meringis-ringis dengan tubuh penuh debu dan keringat.

"Hm kayanya aku ingin menyampaikan sesuatu"

Jay mengangkat dagu sunoo dengan kuat sampai sunoo merasa tenggorokannya tercekat.

"Dengar ini aku tidak membencimu tapi aku suka ketika kau menangis dan sekarang menyiksamu itu bagian dari hobiku"

"Oh satu lagi jangan berani berteman dengan siapapun di sekolah ini atau kau akan tanggung akibatnya"jay melepas kasar dagu sunoo menyisakan bekas merah di pipinya, jay juga menarik ikatan tangan sunoo dengan kasar sampai pergelangan tangannya sebagian besar lecet

Jay dan jake menatap sunoo kecut dan segera pergi. Sunoo hanya menatap punggung kedua orang itu yang mulai menjauh, kemudian dengan gemetar di melepas ikatan kakinya dan mulai berdiri meski itu agak susah.

Dari awal masuk sekolah menengah atas sunoo benar-benar di kejutkan dengan perlakuan tak mengenakan dari jay dan jake, entah kenapa sunoo pun tak tau, terakhir dia berteman bebas saat dia masih sekolah menengah pertama.

Tapi dunianya kini benar-benar berbeda dengan yang dulu.

♡♡♡♡♡♡

Next part

End-life (Sunoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang