Cerita ini hanya imajinasi yang bertolak belakang dengan nyatanya○○○○○○
Seperti biasanya takdir baik belum memihak kepada sunoo,selepas pelajaran selesai sunoo selalu terkurung di ruangan pengap dengan siksaan jay di ikuti jake juga.
Seperti biasa juga sunoo akan meminta maaf pada jay,tapi jay tak akan melepaskannya jika ia belum puas,lalu sepulang sekolah sunoo akan sendirian di toilet membersihkan luka-lukanya yang tiap hari makin memenuhi tubuh sunoo.
Capek, tentu saja sunoo benar-benar capek tapi sunoo bisa apa,ibunya yang tiap hari jarang di rumah dengan alasan kerja,
Sunoo terlalu takut bicara pada kakaknya,jay yang tiap hari tak pernah memberinya istirahat dari siksaannya,teman sekolah yang tiap hari menjauhinya karena jay selalu melarang siapapun berteman dengan sunoo,lalu guru?? Iya sunoo sudah mencoba melapor tapi mereka menganggap itu hanya kejahilan teman biasa."Tak adil" itu yang sunoo dapatkan sekarang.
°°°°°
"Aku pulaaang"
Sepii
Sunoo lagi-lagi harus menghela napasnya,melihat rumah yang selalu sepi saat dia pulang sekolah,ibunya belum pulang dari kerjanya,dan kakaknya masih harus les sampai malam.
Sunoo membaringkan tubuhnya di kasur,dan seperti biasa ia akan menatap kosong langit-langit,tapi kini air matanya terasa sudah benar-benar di kuras habis,tak ada air mata keluar.
Pikran kacau mulai menyerang sunoo
Bodoh
Gendut
Lemah
Benar-benar rapuh seperti kayu busuk
Dasar anak yang lemah"Aaaargh" sunoo memegang kepalanya dengan kedua tangannya ,
Hei anak bodoh
Kau tak punya teman
Kau hanya sendirian
Anak aneh
Kau akan tersiksa sampai kapanpun"Pusiing"teriak sunoo badannya mulai mengejang kesakitan
"Ibuuuuu"
"Sakiit"
"Ibuu"
"Kakaak"
"Tolooong"
"Kepalakuu"
"Ibuuuu"Sunoo hilang kesadaran di kesendiriannya
°°°°°°°
Pukul 22:03
Kembali bangun dengan tubuh sakitnya,sunoo pingsan berjam-jam dan tak ada yang mengetahuinya bahkan dirinya sendiri.
"Apa ibu sudah pulang"batin sunoo yang masih mengumpulkan kesadarannya
Dengan sempoyongan sunoo berjalan keluar kamarnya dan melihat ibu sedang duduk di ruangtamu di depan nya laptop dan secangkir kopi,terlihat ibu baru pulang karena seragamnyapun belum di ganti.
Sesibuk itukah
"Ibuu"
"Hai sayang" sambut ibu
"Kau lapar??tadi ibu akan bangunkan kamu tapi kamu terlihat tertidur lelap"
Yaap ibu tak menyadari sunoo pingsan .
"Aku tak lapar"jawabnya
Sunoo hanya tersenyum tipis lalu duduk bersama ibunya,kemudian menyenderkan kepalanya ke bahu ibu,yang dia butuhkan sekarang hanya pelukan ibunya.
"Ibuu"panggil sunoo
"Yaaa?"sahut ibu tanpa berpaling dari laptopnya
"Apa ayah tau jika aku bahagia"
Seketika ibu menghentikan gerakan jarinya di laptop,dan merangkul lembut badan kurus sunoo,
"Tentu saja ayah tau saat kamu bahagia dan ayahpun tau kalo kamu sedang sedih"tutur ibunya
"Tapii apa ayah akan membantuku ketika aku sedih??"
Ibu terdiam sejenak
" jika kamu masih sedih kamu bisa bicara pada ibu"ujar ibunya
"Apa dulu ayah orang yang hebat??"
Sekarang ibu menghela napasnya
"Iya ayah orang yang hebat dan asal sunoo tau sekolahmu sekarang adalah sekolah dimana ayah dan ibu dulu sekolah,dan ibu mengenalnya karena ibu satu organisasi dengan ayah"cerita ibu
"Wah benarkah"mata sunoo mulai terlihat antusias
Ibu mengangguk
"Dulu ayahmu sangat populer di sekolah,banyak sekali wanita yang mendekatinya,tapi ayah memilih ibu untuk jadi kekasihnya"
"Ayah populer??"
Ibu mengangguk
"Apa kesamaanku dengan ayah??"tanya sunoo
"Hmm mungkin suka makan"ujar ibu kim
"Ah ibuu bukan yang itu"
Ibu kim tersenyum gemas
"Sunoo dengan ayah sama-sama tampan dan kuat"
"Dan kenapa ayah bisa meninggal???dari kecil aku tak pernah tau kenapa ayah bisa tiada"pertanyaan sunoo membuat ibunya tertegun
Ibu terdiam untuk beberapa saat
"Buu"
"Baiklaaah dia tiada karena punya penyakit parah"jawab ibunya seraya mengusap air mata yang tak ia sadari sudah membasahi pipinya.
"Oh ibu jangan menangiis maafkan aku" sunoo mengeratkan pelukannya pada ibu.
Ibu kim hanya menggeleng pelan.
"Tak apa sekarang kau harus tidur besok sekolah dan jangan sampai telat"
"T tapi ibuu" sunoo menatap ibunya khawatir
"Ibu tak lama lagi akan tidur" ujar ibu meyakinkan
"Baiklah"perlahan sunoo melepaskan pelukannya dan mulai pergi ke kamarnya
Sedangkan ibu menutup rapat mulutnya agar isakan tangisnya tak terdengar oleh anak kesayangannya itu
"Maafkan ibu"
Tanpa di sadari heeseung memperhatikan ibu dan adiknya dari tangga dengan mata teduh
○●○●○○○○○
Next yaah^^^