dua belas

284 27 0
                                        

Cerita ini hanya imajinasi yang bertolak belakang dengan nyatanya
●○●○●○



Minggu pagi Di kediaman jay

"KAU MASIH BERUNTUNG KAU MASIH AKU URUS SAMPAI SEKARANG"suara teriakan pria dewasa menggema di kediaman jay

"M maaf ayah" jay yang entah berapa lama ia terduduk lemas di lantai ruang tamu tubuhnya gemetar dan basah karna keringat,jay memohon ampun pada ayahnya

"BAHKAN JIKA SAJA BOLEH JUJUR AKU TAK SUDI DI PANGGIL AYAH OLEH ANAK SIALAN SEPERTIMU"

"Sudaah!!!!!!kau tak bisa memarahinya seperti ini setiap hari"teriakan perempuan dari kamar terkunci ,itu ibu jay?? Bukan itu adalah bibi jay adik dari tuan park,karena sejak umur 8 tahun jay sudah tak punya ibu.

Tuan park terus terusan menampar jay,memaki jay dan tak segan memukul jay dengan apapun yang di dekatnya.

Bibi park masih berusaha berkutik menemukan bagaimana cara keluar dari kamar itu,yaa pagi tadi ia di gusur oleh tuan park untuk masuk ke kamar agar tuan park bisa leluasa menyiksa jay.

"A ayaah maafkan akuu,t tolong jangan membenci dirikuuu t toloong" jay tetap meracau pelan sembari bersujud di hadapan ayahnya

"JANGAN MEMBENCIMUU???!!!"

Tuan park menarik tubuh jay agar tegak

PLAAAKK
PLAAAK
PLAKKK

Tuan park menampar pipi jay berkali-kali benar-benar berkali-kali,kini jay benar-benar menangis

"MANA BISA AKU TAK MEMBENCI ANAK PEMBAWA SIAL SEPERTIMU"

Brakkkk

Keajaiban memihak pada jay, pintu kamar tempat bibi park di kurung terbuka,
Bibi park tanpa ragu menghampiri jay yang terduduk di lantai lalu mendekapnya.

"Jangan sakiti lagi diaa ku mohoon"pinta bibi park sambil mendekap erat jay.

"K kau" mata tuan park benar-benar merah tubuhnya bergetar marah,

"Aku takut"
"Aku takut"
"Aku takut"jay bergumam di sela tangisannnya

"Tak apa aku ada bersamamu"bibi park membantu jay berdiri dan segera menjauh dari tuan park

Tapi tuan park tak diam dia mengambil gelas kecil dan membanting keras ke arah jay

Prakkk

"Aargh" jay mengerang merasakan pecahan beling menancap di dekat telinganya

"Kau benar-benar keterlaluan " teriak bibi park dan segera merangkul jay lebih erat,lalu naik ke
Lantai atas

Ini hari mingguu,, hari dimana tuan park libur bekerja dan akan meluapkan banyak emosi yang tidak di ketahui alasannya.
biasanya jay akan melarikan diri,,tapi kali ini gagal.

"Sudah bibi bilang kau harusnya pergi pagi-pagi sekali supaya ayah tidak menemukanmu"ucap bibi saat memasuki kamar jay,tak lupa ia juga menguncinya.

Jay tak bergeming

bibi langsung mengelap luka jay dan menenangkannya juga,

"Bibiii"suara jay terdengar lirih

"Apa aku berhak hidup"

"Tntu saja, kau berhak mendapat apapun di dunia ini"

"Termasuk kebahagiaan??"

Hati bibi park mencelos mendengar itu

"Tentu saja,, jay berhak bahagia,"

"Tapi kenapa harus ada ayah"kini isak tangis jay mulai mengeras

Bibi park bungkam

"Tak apa, tak apa" bibi park memeluk erat jay.

"Ayah sialan"

♡♡♡♡

End-life (Sunoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang