Cerita ini hanya imajinasi yang bertolak belakang dengan nyatanya○○○○○○
Di pagi hari Sunoo terbangun dengan tubuh kaku dan juga sakit dan kepala pusing,dia berusaha menegakan badannya.
"Aww ini benar-benar sakit"
Saat beranjak dari kasur mata rubahnya menengok kearah bantal dan mendapati benda empuk itu sudah penuh dengan darah kering dari kepala sunoo.
"Hah darah!!!aduh bisa kacau jika ibu tau"
Sunoo segera mengambil bantalnya dan segera memasukannya ke bawah lemari.
"Semoga saja ibu dan kaka tak akan tau"gumam sunoo agak cemas
"Baiklah sekarang segera bersiap ke sekolah dan belajar" dia memasang wajah cerahnya saat bersiapMeski kepalanya agak pusing dan luka di kepala dan tubuhnya tak tahu kapan sembuhnya,sunoo tetap bersiap berangkat sekolah,"karena jika tak begitu,ibu akan tahu aku kenapa" batin sunoo
10 menit berlalu
"Wah aku tampan,,aku juga cukup kaya eum dan aku cukup tinggi tapii kenapa mereka membenciku yah" ujar sunoo menatap dirinya di cermin
"Semangat semangat"
Lalu dengan cekatan sunoo mengambil ponselnya dan berselfie ria, itu sudah jadi jadwal utama jika hati sunoo tengah bersemangat.
Selesai bersiap sunoo turun ke bawah untuk sarapan.
"Sunoo apa kemarin kamu tak masuk pelajaran matematika??"tanya nona kim saat sarapan bersama kedua anaknya
Langkah sunoo yang bersemangat kini mulai memelan
"A aku..."
"sunoo kamu itu harus seperti kakakmu dia rajin dan juga selalu jadi yang terunggul di sekolah dan di tempat les apa kamu tak mau seperti dia??"ujar nona kim dengan nada rendah yang di paksakan
"I iya bu t tapii"
sunoo duduk di tempat makannya diiringi omelan nona kim yang panjang.
"Sunoo hidup ini sulit benar-benar sulit ,,jadi kamu harus terbiasa hidup keras dari sekarang jangan lemah" potong nona kim
Sunoo tak bergeming
"Kamu sudah berjanji akan mendapat nilai sempurna dan juga menuruti kata ibu ,, jika tidak ikut les tapi tak ada bukti satupun yang kamu lakukan"
Tak lama heeseung orang yang di sebut kakak oleh Sunoo bergabung sarapan,kelopak matanya tampak sedikit gelap pertanda kalo dia begadang semalam.
"Uuuh anak ibu sudah bangun ,sini ibu sudah masak makanan kesukaanmu,," senyum nona kim benar-benar merekah saat heeseung datang.
"Iya bu"
Heeseung duduk di samping sunoo
"Ibu dengar sekarang ada tes matematika lagi?"tanya nona kim
"Oh iya,,semalam juga aku belajar untuk itu"
"Waah anak pintar,,kamu bahkan tak perlu disuruh untuk belajar"ujar ibunya sesekali melirik sunoo yang masih melahap makanannya,dan sunoo memperhatikan itu.
"Baiklah kamu makan yang banyak jangan biarkan tubuh kamu nanti lemas saat tes"ujar ibu sembari menambahkan nasi dan lauk pauk ke piring heeseung
Tak ada lagi obrolan kecuali alat makan yang berbunyi.
"Aku sudah kenyang,,makasih makanannya" sunoo beranjak dari tempatnya dan segera pergi
"Kau tak mau berangkat bersama??"tanya heeseung
Sunoo dan heeseung berbeda sekolah, tapi bus mereka satu jalur dan sesekali mereka berangkat bersama.
Sunoo tersenyum
"Aku piket sekarang"jawab sunoo bohong
Heeseung mengangguk
"Baiklah hati-hatii"kata heeseung
"Apa apaan itu kemarin katanya tak apa..asalkan jujur tapi ibu bersikap berbeda saat ada kakak,,aneh" batin sunoo menggerutu
Sunoo berjalan keluar rumah dan dia berhenti sejenak untuk membuka handphonenya untuk memberi pesan pada seseorang.
"Ini makanlah.. ibu membuatkan omelet keju untuk kamu cepat habiskan"
"Ah ibu terimakasiih "
Sayup-sayup sunoo mendengar ibu dan kakaknya dari luar,sunoo makin cemberut karena tadi dia hanya makan sup rumput laut dan beberapa gorengan tapi kakaknya,dia mendapatkan omelet ??
Sunoo menghela napas
●●●●●