delapan belas

713 44 3
                                    


Brakkk

Pintu kamar sunoo terbuka keras

"Sunooo kau kenapa" dengan cepat heeseung berjalan menghampiri adiknya yang meraung

Pelukan hangat heeseung mulai menyelimuti sunoo yang bergetar hebat.

"Hyuuung" suara parau sunoo keluar

"Kenapa?? Ada apa???"

Heeseung makin mendekap sunoo berharap adiknya tenang,mata tajam heeseung menangkap bacaaan di kertas yang berserakan di kasur sunoo,seketika heeseung mulai mengerti kenapa adiknya.

"Tak perlu cerita sekarang,,tenangkan dulu saja"
Ujar heeseung lembut

Napas sunoo yang awalnya tersenggal-senggal mulai mereda.

"Hyuuung hiks" panggil sunoo di akhir tangisannya

"Tak apa,,aku disini sunoo tenang"

Pelukan adiknya mulai meregang,kini mata rubah sunoo menatap sayu wajah kakaknya.

"Cerita sekarang??" Tanya heeseung

"J jungwon sudah tiada hyuung hiks"
"Aku merasa bersalah karena tak menyadarinya"

"Hey jangan seperti itu,,kamu tak salah" tangan heeseung mengusap lembut air mata di pipi sunoo

"Aku salaah"

"Sunoo dengar ini,kamu sudah menjadi bagian di hidup jungwon,,menghiburnya, menemaninya, dan selalu jadi semangat jungwon itu sudah menjadi kebahagiaan baginya,dan kamu sudah melakukan yang terbaik"

"Bagi jungwon mungkin ini yang terbaik buat kamu,,tugas kamu sekarang berdoa agar jungwon tetap bahagia disana,"

"Kau tahu jungwon masih ada bersamamu" ucap heeseung dengan mata menatap lembut adiknya

Lalu tangan heeseung memegang tangan mungil sunoo dan meletakannya di dada sunoo.

"Jungwon selalu ada di hati kamu,dan jika kamu sedih jungwon juga sedih lalu sebaliknya"

Kata-kata heeseung mulai membuat sunoo tenang.

"Jangan sedih,,dan tersenyum"tambah heeseung

Bibir sunoo mulai mengukir senyumnya meski tak sepenuhnya.

"Malam ini ibu lembur lagi,,jadi aku akan menemanimu tidur sekarang" kata heeseung

"Makasih hyung"

○○○○○○○

Bangun pagi dengan mata sembab sudah menjadi hal biasa bagi sunoo,
tapi sekarang keadaan itu makin buruk saat jungwon tiada.

Kini sunoo duduk di tempat makannya dengan mata memandangi punggung kakaknya yang sedang memasak untuk sarapan mereka.

Beberapa saat kemudian

" langsung berangkat setelah sarapan?"tanya heeseung

"Iya"sahut sunoo singkat

"Baiklah lagipula kakak masih belum bersiap"ujar heeseung kemudian mendudukan dirinya di samping sunoo.

"Makanlah yang banyak,,kau terlihat pucat akhir² ini"kata heeseung dibalas anggukan oleh sunoo

Saat berangkat ke sekolah,seperti biasa sunoo akan menemui sunghoon terlebih dahulu,untuk mengobrol tentang hobinya,tapi kini sunoo tak secerah biasanya.

Percakapan yang agak panjang antara sunoo dan sunghoon,dan sunoo kembali bercerita tentang jungwon.

"Sahabatmu??"

"Iyaa" suara serak sunoo terdengar kembali

"Eh jangan menangis disini,,aku tak punya tissu"cegah sunghoon

"Tidaaak,,aku tak akan menangis"

"Sudah tak usah sedih,,kamu harus bahagia agar sahabatmu bahagia juga disana"

Tangan sunghoon mengelus punggung sunoo, dia tak tau harus apa karena sunghoon belum mengenal sunoo lebih banyak,yang dia lakukan kini hanya sebatas mencegah agar sunoo tak menangis.

"Apa yang harus aku lakukan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

End-life (Sunoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang