sepuluh

319 29 0
                                        

Cerita ini hanya imajinasi yang bertolak belakang dengan nyatanya

○○○○○○

Di jam istirahat sunoo pergi ke luar kelas untuk memakan bekalnya tapi di tengah perjalanan sunoo melihat jay dan jake, tubuh sunoo membeku.

Tapi Jay hanya melewati sunoo dengan tak acuh

"Kau tak akan menjahilinya??"tanya jake
"Aku biarkan dia bebas dulu"ucap jay dingin

Sunoo mendengar itu kemudian berbalik

"Wah jay hyung terimakasih"ucap sunoo dengan senyum ceria di wajahnya

"Jake hyung,  terimakasih "tambah sunoo seraya membungkuk

Jake menengok kearah sunoo ,sedangkan jay hanya berjalan menjauh dan benar-benar acuh.

"Baik ayo makan kimbab" sunoo berjalan ceria

••

Di rooftop jay dan jake tiduran di meja usang yang ada disana,,menikmati cuaca siang itu,

"Aku penasaran apaa kau punya dendam pada anak itu??"tanya jake

Jay menggeleng

"Tak tahu"
"tak masuk akal"kata jake
"Ya"
"Sebelumnya kau tak pernah membully anak lain, dulu kau pendiam" tutur jake

Karena jake tau, temannya itu dulu di segani bukan karena membully tapi karena sikapnya yang dingin dan mengintimidasi.

"Aku hanya menuruti perintah"ucap jay pelan nyaris tak terdengar

"Perintah??"

Jay diam,, tapi Mata jake meliriknya bingung

"Menurutku dia anak manis"kata jake

Jay tak membalas

"Ayahmu membaik??"tanya jake

Jay tetap mematung dengan tatapan kosong

"Ah maaf"lanjut jake

"Ayahku masih sama,tak ada bedanya" kini jay bangun dan terduduk diikuti jake.

"Kau bisa melewatinya"mengelus punggung sahabatnya itu

"Omong-omong kenapa kau mau berteman denganku??"tanya jay tiba-tiba

"Sejujurnya aku tak mau berteman denganmu,aku hanya kasihan"ujar jake sambil memandang langit

Bughhh

Tangan jay memukul tengkuk jay

"Sialan"

Mereka berdua saling memandang

"Hahahahahaha"

Mereka punya lelucon gelap yang sama

°°°

Di jam pulang sekolah

Sunoo berjalan riang karena hari ini jay benar-benar tak menganggunya,setelah sunoo keluar dari gerbang sekolah,ia berjalan masuk ke gang kecil di sebrang jalan menuju kios sederhana bertuliskan 'kue beras bibi'

"Haloo bibii" sapa sunoo saat kakinya berpijak di kios tersebut

Seorang wanita paruh baya muncul dengan senyuman hangatnya

"Wah sunoo yaa"

Senyum sunoo melebar

"Aku ingin kue beras pedas euuum dan ah ini saja kue ikan satu"ucap sunoo

"Baiklah" ujar bibi itu

Tak lama bibi menyodorkan cup berisi kue beras dan satu cup berisi kue ikan.

"Terimakasih bi,ini uangnya"

Sunoo mendudukan dirinya di kursi pelanggan depan kios itu,karena kebiasaannya tiap hari sabtu ia akan makan banyak kue beras disana,itu sudah menjadi rutinitas sunoo.

"Bibi kue ikan 5"

Suara berat ituuu

"Jake hyung haloo" sunoo bangkit dari duduknya dan membungkuk sopan

Jake hanya tersenyum tipis

"Sayang sekali hanya tinggal 4 nak" ujar bibi

"Tak apa aku beli 4 saja"

"Baiklah"

Bibi membungkus kue ikan untuk jake

"Ini"

"Terimakasiih" jake berbalik badan untuk pergi

"Jake hyuung"

Langkah jake terhenti,sunoo menghampiri jake tanpa di minta ia memasukan kue ikan miliknya ke dalam kresek jake,

"Kau ambil saja punyaku"
Ujar sunoo sembari melontarkan senyum pada jake

"Tapi.."
"Tenang saja aku yang membayarnya"ujar sunoo lalu kembali duduk di bangku tadi

Jake hanya termenung sebentar, dan berbalik badan dan segera pergi dengan perasaan bingung,

"Apa kau kenal ??" Tanya bibi

"Iya dia temanku lebih tepatnya kakak kelasku " jawab sunoo seolah sunoo lupa akan kelakuan jake terhadapnya di sekolah,

Meski jake sudah berjalan menjauh,ia tetap bisa mendengar percakapan sunoo dengan bibi, membuat hatinya seketika tak nyaman,

"Dia temanku lebih tepatnya kakak kelas " jake tak bisa membaca hati sunoo,,tapi ketika mendengar itu jake merasakan kata-kata yang di lontarkan sunoo itu bena-benar tulus,

Jake hanya merasa terlalu jahat untuk di bilang teman

End-life (Sunoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang