Cerita ini hanya imajinasi yang bertolak belakang dengan nyatanya
○○○○○○
Langkah lemas sunoo memasuki rumahnya,langkah demi langkah hatinya semakin takut.
"Sunoo" suara lembut ituu membuat langkah sunoo terhenti
Kini nona kim sedang duduk di sofa dengan beberapa kertas di depannya
"Lagi???" Tanya ibunya sembari memperlihatkan beberapa kertas
Sunoo hanya diam menunduk
"Duduk disini"pinta ibunya
Dengan langkah menunduk sunoo menuruti perintah ibunya
"Tadi ibu membereskan kamarmu sebelum berangkat bekerja dan ibu menemukan ini.apa maksud dari semua ini??"ujar ibunya menunjuk beberapa kertas soal tes dengan nilai 75
"Maaf buu aku takut bicara pada ibu" sahut sunoo
"Hmmm sunoo kamu takut perihal ini??? Kamu tak perlu takut bicara pada ibu,ibu tak akan memarahimu jika kamu jujur" nona kim merendahkan intonasinya
Sunoo memandang ibunya
"M maaf"
"Baiklah sudah tak apa, ibu memaafkanmu hari ini,,tapi ingat jangan mengulangi lagi menyimpan soal ujian di dalam sarung bantal" perintah ibunya lalu tersenyum
Sunoo menghela napas lega
"Sekarang ke kamar dan ganti bajumu dan belajar"sambung nona kim
Sunoo mengangguk patuh
Tapi sesaat sampai kamar sunoo merebahkan tubuh sakitnya di kasur menatap langit-langit kamarnya senyum yang tadi menghias wajahnya kini sudah tak terlihat dan kemudian satu bulir airmata terjatuh
"Apa aku harus bicara pada ibu sekarang"
"Ah jangan nanti kamu di bilang lemah"
"Bicara pada heeseung hyung saja"
"Ah jangan nanti aku hanya di cemooh lagi"
"Tapi sampai kapan aku seperti ini"
"Sepertinya tak apa-apa mungkin jay dan yang lain akan baik seiring berjalan waktu"
"Tapi apa mungkin seperti itu"Yaa dia mulai bergulat kembali dengan pikirannya
Tubuh mungil itu bergerak ke depan cermin di pojok kamar lalu melepas baju seragamnya dan terlihat banyak luka legam di tubuhnya
"1 2 3 4 5 6 7"
"Oh tapi yang ini udah gak sakit" sunoo menekan legam di bahunya"Berarti hanya 6 saja"
"Baiklah tak apa nanti sembuh semangat semangat"
"Hm tapi luka di kepalaku,,,"
"Eum ga keliatan,,,untung rambutku belum di potong"Selesai berdandan sunoo turun dan mendapati ibunya dengan sang kakak sedang mengobro.
Senyum ibunya benar-benar merekah dan itu bukan senyum yang sunoo dapatkan akhir-akhir ini,
"Heeseung memang anak yang pintar,,ibu tau kamu pantas dapat ini"ujar nona kim sambil memandang beberapa kertas soal bernilai 100 di tangannya
Mata rubah Sunoo memandangi ibu dan kakaknya dari tangga,menghela napas berat lalu berjalan menuju dapur untuk minum,
"Oh sunoo" sapa heeseung
sunoo tersenyum
"Bagaimana sekolahmu??"tanya heeseung
Sebelum sunoo menjawab
"Dia dapat nilai rendah lagi di sekolah dan juga dia menyembunyikan hasilnya di sarung bantal, padahal ibu sudah bilang jangan menyembunyikan soal,tapi dia melakukannya"ucap nona kim dengan memandang heeseung,seolah sedang menyindir anak bungsunya.
"Tak apa ibu,,lagipula sunoo melakukannya karena takut..yakkan sunoo"
"I iya"
"M maaf" ucap sunoo
Nona kim menghela napas
"Tapi harusnya kamu lebih berhati-hati lagi,,jika begitu terus mau sampai kapan kamu mendapat nilai rendah, hyungmu ini sudah menjadi contoh buatmu,apa kamu tak mau seperti dia???" Ujar nona kim dengan nada memaksa
Sunoo hanya bisa menggumamkan kata maaf saja
"Jika kamu seperti itu terus,,ibu benar-benar akan mendaftarkanmu les,, kau mau??"
"T tak"sahut sunoo terbata
Karena dari dulu sunoo tak mau les berbeda dengan kakaknya dan dia mati-matian membujuk ibunya untuk tidak mendaftarkannya ke tempat penuh anak ambisius itu,dan akhirnya nona kim membuat kesepakatan agar sunoo harus mendapat nilai sempurna terus jika tak mau les,, tapi sepertinya itu tak berjalan dengan baik.
"Maka dari itu ikuti kata ibu,, sunoo"pinta nona kim
Sunoo tertunduk, niatnya ingin minum tadi sudah tak ada lagi
Dengan helaan napas ibunya bangkit dan berjalan ke dapur
"Ibu akan memasak makan siang,,Heeseung kamu ganti baju yah "nona kim tersenyum hangat pada heeseung tanpa menoleh ke arah sunoo yang masih menunduk di depan kulkas.
♡♡♡♡♡♡♡
Next
