Sejujurnya Mingi tidak menempatkan pertemuan dengan rekan bisnis sebagai pertemuan yang disenanginya, pertemuan dengan rekan bisnis Ayahnya atau pertemuan dengan teman sosial dari Ibunya. Tapi ini berbeda.
Ini merupakan pertemuan dengan rekan bisnis Seonghwa, dan Mingi tidak menemukan alasan dirinya harus menolak saat Seonghwa yang mengajak dirinya, ingin memberitahukan kabar bahagia mengenai pernikahan.
Mingi tahu ini masih pertemuan diantara kaum sosial dan ada di kelas atas, meskipun mereka bukan rekan bisnis Ayah atau teman sosial Ibu.
"Kau yang datang bersama Seonghwa?" Mingi melihat wanita yang mendekati dirinya, memberi senyum yang kentara dipermanis
"Iya" Maka Mingi memaniskan senyum seperti apa yang dilakukan oleh wanita di hadapannya, menanggapi tanya dengan sikap baik
"Kau merupakan pasangannya?" Tanya wanita ini mengingatkan Mingi bahwa Seonghwa mengajaknya untuk memperkenalkan dirinya
"Iya, aku sudah menikah dengannya selama beberapa waktu" Mingi memberi jawaban, masih mempertahankan senyum di wajah
"Kau tampan dan memiliki tubuh yang tinggi" Kata ini bukan kata yang diduga oleh Mingi, mengerjap sebelum dia melanjutkan sikap baik
"Terima kasih, aku pikir" Bibir Mingi menahan garis senyum, berharap senyumannya tidak memperlihatkan canggung dan bingungnya
"Seonghwa menolak kencan dengan temanku, dan menikah denganmu" Ini bukan sesuatu yang perlu dibicarakan dengannya dia pikir
"Maaf?" Melunturkan senyum selagi Mingi menunjukkan sikap yang jujur, menunjukkan rasa bingung dengan pembicaraan ini
"Tidak, ini bukan salahmu. Aku hanya menyayangkan satu hal" Wanita ini memperlihatkan tatap mata seperti dia menyayangkan situasi
"Anda menyayangkan satu hal?" Mingi bertanya, meski dia tahu dia tidak akan menyenangi pembicaraan dengan wanita ini sedari melihatnya
"Benar. Aku harap kau tidak sakit hati dengan apa yang aku katakan, um," Mata wanita ini memiliki tanya, seperti ingin menanyakan nama
"Mingi" Tidak menemukan masalah dari membagi namanya pada rekan bisnis (atau istri dari rekan bisnis) Seonghwa, Mingi memberi namanya
"Mingi, jangan sakit hati. Tapi kau tidak serasi dengan Seonghwa" Mingi menahan dirinya dari menjatuhkan wajah saat mendengar ini.
Bukan Mingi tidak pernah memiliki pikiran ini dalam kepalanya, namun mendengar ini dari orang lain masih menimbulkan luka pada perasaannya.
"Oh" Mingi memberi tanggapan datar seperti dia tidak mempedulikan komentar dari wanita ini, seakan dia tidak terpengaruh
"Temanku sungguh serasi dengan Seonghwa dan melihat mereka bersama merupakan pemandangan yang baik" Kata wanita ini
"Benarkah?" Mingi tahu dia gagal dalam memperlihatkan dia tidak peduli, dapat menemukan kesan puas dalam tatap wanita di depannya
"Iya. Tapi aku hanya menyampaikan apa yang dipikirkan olehku dan beberapa orang yang hadir, jangan sakit hati ya" Katanya
"Tidak, tidak. Aku tidak merasa sakit hati" Mingi mengusahakan dirinya untuk memulihkan ekspresi wajah, menaruh senyum meski canggung
"Apa yang dibicarakan disini?" Mingi mengenali lengan yang meraih pinggangnya, menyamankan diri pada sisi Seonghwa
"Aku hanya berbicara santai dengan Mingi" Mata Mingi menangkap isyarat dari wanita di depannya untuk mendukung bicaranya
"Iya, kami hanya berbicara santai" Tatapan mata Mingi menemukan Seonghwa yang menatap dirinya tanpa mengatakan apapun
"Maka, aku dapat mengambil Mingi-ku" Kata Seonghwa saat melepas tatapnya dari Mingi, tersenyum sopan pada wanita di depan mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
Caim
FanfictionSeonghwa seperti tempat dimana Mingi dapat merasa aman, memberi kesan dia akan baik dan dia dicintai. Ini membingungkan Mingi. [P. Seonghwa x S. Mingi]