💠 Mantan Kekasih

83 13 4
                                    

Seonghwa harus melakukan perjalanan bisnis, Mingi mengetahui ini dan berusaha menerima kabar seperti dia tidak memiliki masalah perihal Seonghwa meninggalkan dirinya selama beberapa hari. Seakan pikiran lalu dimana Ayah menemui orang lain di perjalanan bisnis tidak mengganggu dirinya, karena Mingi menyadari Seonghwa bukanlah Ayahnya.

Dan Mingi merasakan buruk karena dia menyadari pikiran lalu masih mengganggu dirinya, menemukan satu waktu secara acak pada setiap hari untuk melempar tanya pada Seonghwa. Menerima sikap mudah pada dua hari sebelumnya, tapi Seonghwa mengerutkan dahi seperti dia menyadari tidak biasa dari sikap Mingi sekalipun Mingi tak ingin menunjukkan.

Malam dimana Mingi menyamankan dirinya pada sisi Seonghwa, dia merasakan pikiran lalu menjebak dirinya dan membuat dia merasa cemas.

"Aku merupakan pasangan yang baik, benar?" Mingi tahu ini bukan merupakan waktu tepat untuk melempar pertanyaan

"Mingi-ya," Bicara Seonghwa memberitahu dia mencemaskan Mingi, mengetahui ada sesuatu yang mengganggu pikirnya

"Hwa-Hyung, ini bukan sesuatu yang sungguh serius" Kata Mingi, tidak ingin pikiran lalunya mengusik Seonghwa

"Kau dapat memberitahuku andai aku melakukan hal yang salah" Tidak, Seonghwa tidak pernah melakukan salah padanya

"Ini bukan dirimu, Hwa-Hyung" Mulut Mingi membuka dengan lekas, tak ingin Seonghwa memikirkan dia melakukan salah

"Apa tindakanku yang mengingatkanmu pada Ayah, atau Ibumu?" Tanya Seonghwa hanya memiliki nada dia mengerti

"Kau akan melakukan perjalanan bisnis" Mingi menyamankan diri selagi dia mengatakan ini, menerima rangkul Seonghwa

"Benar" Seonghwa menempatkan tangan di surai Mingi, memberi usapan untuk membuat dia merasa lebih baik

"Hanya, Ayahku biasa menemui orang lain saat melakukan perjalanan bisnis" Mingi menghela napas dengan rasa berat

"Mingi-ya," Mingi mengetahui apa yang ingin dikatakan Seonghwa, dan dia pikir dia telah memahaminya

"Aku tahu kau bukan Ayahku, Hyung. Tapi, ingatan ini menggangguku" Maka Mingi tak memahami dirinya sendiri

"Aku memahamimu, Mingi" Tapi Seonghwa mengatakan ini seperti Mingi tidak sulit untuk dipahami

"Seharusnya aku memiliki kepercayaan padamu, Hyung" Betapa Mingi tak menyenangi dirinya yang terjebak di masa lalu

"Hei, aku dapat memahami situasimu. Jangan menyalahkan dirimu" Seonghwa menjauhkan diri darinya

"Aku merasa buruk" Kata Mingi saat Seonghwa membawa posisinya untuk melihat wajah pasangan hidupnya

"Tidak, tidak perlu merasa buruk" Mata Seonghwa memperlihatkan kesan hangat, memahami dia lebih dari dirinya paham

"Kau bukan Ayahku," Mata Mingi melepaskan sorot mata yang hangat dari Seonghwa, "bukan pula mantan kekasihku."

"Kau memiliki mantan kekasih?" Tanya Seonghwa menyadarkan Mingi bahwa dia tidak membicarakan ini sebelumnya

"Iya. Kami mengakhiri hubungan karena dia melanjutkan pendidikan di tempat lain, dan dia menghilang" Mingi memberitahu

"Menghilang?" Seonghwa meraih tangannya, seperti dia menyadari Mingi merasa sulit saat dia mengingat situasi lalu

"Pesan atau panggilanku, tidak mendapatkan balas" Padahal Mingi pikir hubungan baik saja dan mereka dapat menjadi teman

"Dan kau memikirkan, ini karena kau buruk?" Kening Seonghwa mengerut seperti dia tidak memahami pikiran ini

"Um" Tapi Mingi besar di rumah dimana dia melihat Ayah dan Ibu merendahkan satu sama lain, dimana dia mendapat komentar dari Ayah dan Ibu

CaimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang