💠 Tidak Mudah

78 13 0
                                    

Seonghwa mengusahakan dirinya mendengar cerita apapun yang ingin dibagikan Mingi pada dirinya, tidak berusaha melakukan pembahasan saat dia pikir suasana tidak mendukung dan Mingi tak menginginkan pembicaraan. Ini merupakan waktu pertama Seonghwa mendengar mengenai mantan kekasih Mingi yang memiliki nama seperti rekan bisnisnya.

Pikiran Seonghwa mempertanyakan andai San ini merupakan San yang ada di masa lalu Mingi, mengarahkan lirik pada Mingi yang berkata dia tak memikirkannya dan saat ini terlelap di sisi. Seonghwa menarik bibir untuk membentuk senyum, menghentikan rumit pikir mengenai sosok dalam cerita masa lalu milik sang pasangan dan fokus dengan damai Mingi.

Tangan Seonghwa menyentuh surai Mingi dan merapihkannya dengan sikap berhati, tahu lainnya begitu mencemaskan tampilannya saat ini.

"San tidak akan memasalahkannya" Kembali mengatakannya untuk menenangkan perasaan Mingi

"Um" Mingi tidak percaya dengan mudah, namun tidak ingin memulai perdebatan yang tak diperlukan

"Seonghwa-Hyung," Panggilan ini membuat dia dan Mingi mengarah pandangan pada pemilik suara

"Oh, San" Seonghwa memastikan dia meraih tangan Mingi sebelum dia mengambil langkah

"Kau sungguh membawa pasanganmu?" Bibir San memiliki senyum seakan dirinya tergelitik

"Benar" Hanya menemukan dirinya memberi balas yang seadanya, turut membalas senyum

"Choi San," Mata Mingi mengarahkan fokus pada San, memberi isyarat dia mengenali rekan bisnis dari Seonghwa

"Mingi," Pun San memperlihatkan sikap bahwa dia mengetahui Mingi, sejenak matanya melakukan selisih

"Kau merupakan rekan bisnis dari Hwa-Hyung" Kata Mingi membuat mata diarahkan pada si paling tinggi

"Kau merupakan, pasangannya?" Ini hanya perasaan Seonghwa atau San sulit untuk mengucap 'pasangan'

"Iya. Kau serius mengenai perusahaan keluarga" Mingi memiliki garis senyum yang tidak natural

"Benar" Balas San menunjukkan sikap dia tidak yakin mengenai apa yang harus dilakukannya

"Maka, kalian dapat membicarakan pekerjaan" Tapi Mingi mengatakan ini dengan sikap mudah.

Seonghwa mempelajari betapa bisnis atau kehidupan sosial adalah nomor satu bagi orangtua Mingi, membuat Mingi turut mementingkan dua hal ini sekalipun dia harus mengabaikan diri atau inginnya.

"Tidak. Kami akan membicarakan di lain hari" Tangan San melakukan isyarat untuk membantah

"Ini bukan karena," Katanya tidak selesai, tapi Seonghwa membayang Mingi yang menunjuk diri sendiri

"Bukan. San biasa memberikan satu hari yang bebas andai rekannya mengalami mabuk pesawat" Seonghwa menjelaskan

"Ah. Kau masih sosok manis lagi perhatian" Mata Mingi menunjukkan kesan jenaka selagi dia menyinggung lengan San

"Ini bukan seperti aku melakukan hal besar" San hanya menaruh tatap matanya pada Mingi, lupa dengan hadir Seonghwa

"Kau masih biasa merendahkan dirimu" Mingi yang melipat bibir dan mengerutkan dahi dengan kesan lucu

"Hei. Bagaimanapun, aku memiliki rekan bisnis di hadapan" Tatap mata San mengarah pada Seonghwa yang diam

"Mingi hanya memilih kata yang mungkin buruk, tapi tidak ada maksud buruk. Aku paham" Seonghwa berkata

"Kelihatan seperti kau sungguh paham" Seonghwa merasa dirinya terganggu dengan komentar San

"Mingi mudah dipahami saat aku memperhatikannya dengan serius" Memilih untuk mengabai rasa terganggu

CaimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang