💠 Masakan Istimewa

57 11 2
                                    

Seonghwa merupakan tipe orang yang mengumpulkan energi dengan menemui orang lain, tapi dia menyenangi perayaan sederhana dan tak melebihkan hari istimewanya. Hanya ada dirinya dan Hongjoong untuk membuat perayaan dari ulangtahun pernikahan orangtua, dan saat ini Mingi menggabungkan diri dengan sorot antusias yang dapat dilihat oleh siapapun.

Mingi memperlihatkan senang dan kenyamanan di rumah Seonghwa, mengatakan dia dapat memasak sewaktu Seonghwa memberitahu perayaan kecil yang hendak disiapkannya bersama Hongjoong. Kesan antusias dari Mingi membuat Seonghwa melakukan angguk, memilih percaya sekalipun dia tak pernah melihat lainnya melakukan masak yang rumit.

Tangan Seonghwa mendorong pintu rumah yang tidak dikuncinya, mengambil kue yang telah dipesan dan mempercayakan Mingi pada Hongjoong.

"Seonghwa," Hongjoong menghampiri dirinya, mengerut dahi dengan sikap yang begitu serius

"Ada apa?" Seonghwa mencemaskan andai ada yang salah, berusaha menemukan sosok Mingi

"Kau meyakini dia dapat memasak dengan benar?" Menemukan nada curiga, daripada kepanikan

"Oh," Merasa tenang saat dia mengetahui tidak ada yang salah dari proses memasak Mingi

"Park Seonghwa," Mata Hongjoong masih menunjukkan sangsi, pun kening masih mengerut

"Iya, aku meyakini dia dapat memasak" Seonghwa menyimpan sepatu pada rak, mengenakan sandal rumah

"Aku tidak yakin" Hongjoong mengikuti langkahnya yang memasuki bagian dapur

"Hyung, kau tidak percaya pada apa yang aku lakukan?" Tatap mata Mingi menunjukkan kesan sedih

"Aku percaya kau dapat melakukannya, Mingi-ya" Seonghwa memberi senyum pada sang pasangan hidup

"Mingi. Kau ingin aku mencarikan bumbu instan?" Tanya Hongjoong memindahkan arah pandangan Mingi

"Hongjoong-Hyung, percaya padaku" Seonghwa dapat melihat sikap bersungguh dari Mingi

"Ei, aku percaya padamu" Kentara bahwa Hongjoong merasa sangsi dengan katanya sendiri

"Ini hanya memerlukan waktu" Mingi memiliki percaya diri saat dia mengatakan ini

"Kau yakin aku tidak perlu mencarikannya?" Hongjoong menggulirkan mata diantara Mingi dan panci

"Bahkan saat bumbu instan ditambah, kau memerlukan waktu untuk mengubah rasa" Kata Mingi, Hongjoong mengangguk.

Seonghwa tidak memikirkan pembahasan akan dipanjangkan saat dia telah menemukan angguk dari sang asisten, menyimpan kue pada lemari pendingin.

"Kau tidak ingin mencicipi rasanya?" Kelihatan seperti Hongjoong masih memiliki tanya yang mengusiknya

"Tidak seharusnya aku mencicipinya di saat ini, makanan masih perlu direbus" Mingi mendiam tatapan di panci

"Lalu, mengapa kau membukanya?" Tanya Hongjoong saat Mingi membuka tutup panci, kelihatan meragu

"Apakah kau telah menyiapkan dekorasi untuk perayaan, Hongjoong?"  Seonghwa melempar tanya pada sang asisten

"Uh," Hongjoong meluaskan senyum tanpa memberi jawaban yang jelas, pun Seonghwa tahu dia belum menyiapkan

"Kau harus mempersiapkannya dari saat ini" Kata Seonghwa menjauhkan Hongjoong dari bagian dapur

"Hwa-Hyung percaya?" Mingi memberi tanya saat langkah Seonghwa mendekati dirinya

"Aku tahu kau akan melakukannya dengan baik" Seonghwa menjawab seraya mengusak surai Mingi.

Seonghwa telah mempercayai Mingi sebelum ini, dan dia ingat dirinya tidak pernah mendapatkan kecewa saat dia memilih percaya pada Mingi. Laki-laki ini merupakan sosok yang menempatkan percaya pada Seonghwa, maka Seonghwa pun percaya pada Mingi dengan kehidupannya.

CaimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang