💠 Jalan & Mint Choco

111 20 4
                                    

Mingi biasa meninggalkan rumah dalam waktu yang panjang karena suasana tidak menyenangkan dari orangtua, namun dia menghabiskan banyak waktunya di apartemen saat dia melakukan pernikahan dengan Seonghwa. Hanya sesekali melakukan jalan saat dia tengah merasakan bosan.

Tangan Mingi telah memegang pakaian hangat sewaktu pintu dari unit apartemen membuka, memperlihatkan Seonghwa dan wajah lelah sepulang temu mengenai pekerjaan di penghujung pekan. Mingi pikir dia harus mengurungkan inginnya untuk melakukan jalan, menunda sementara.

Mata Seonghwa memperhatikan pakaian hangat di tangan Mingi sebelum laki-laki yang lebih muda mengambil langkah untuk menjauh.

"Kau akan pergi?" Seonghwa memberikan tanya seraya meninggikan tatap, mempertemukan pandangannya dengan pandangan Mingi

"Tadi aku ingin melakukan jalan" Kata Mingi, memberi penjelasan yang menerima anggukan Seonghwa sebelum lainnya mengerutkan dahi

"Tadi?" Tanya Seonghwa, mengulang apa yang dikatakan oleh sang pasangan hidup

"Aku tidak dapat meninggalkanmu sendiri" Mingi memberi jawaban ini dan akan mengembalikan pakaian hangat dalam lemari

"Kalau begitu, kau dapat jalan denganku" Tangan Seonghwa meraih tangan Mingi sebelum dia membalik tubuh dan mengambil langkah

"Seonghwa-Hyung lelah" Ekspresi Mingi memperlihatkan dia meragu dengan kata Seonghwa, khawatir dia menyulitkan lainnya

"Aku dapat melakukannya" Bibir Seonghwa memperlihatkan senyum seperti dia tidak memikirkan ini sebagai hal menyulitkan

"Aku ingin melakukan jalan" Kata Mingi, menunjuk sepatu yang telah dikenakannya seandainya Seonghwa melewatkan tampilan

"Iya, aku dapat melakukan jalan" Seonghwa memiliki senyum seakan dia memikirkan Mingi melakukan tindakan lucu lagi menggemaskan

"Tidak masalah?" Mingi melemparkan tanya sekalipun dia tidak mendapati kesan meragu atau merasa berat dari wajah Seonghwa

"Kenapa ini merupakan masalah?" Tanya Seonghwa menjatuhkan diam sejenak pada Mingi

"Hanya terpikir dengan Ayahku" Jawab Mingi, tidak biasa melihat orangtua melakukan perjalanan atau menemani dia melakukan jalan

"Aku dan Ayahmu merupakan sosok yang berbeda" Bicara Seonghwa hanya memiliki nada tenang, bukan seperti dia merasa tersinggung

"Benar" Mingi tidak memahami dirinya yang menjatuhkan ingatan pada Ayahnya, sementara dia tahu Seonghwa tidaklah sama

"Jalan denganku?" Tanya Seonghwa menarik Mingi yang menjatuhkan diri dalam lamun, membalas tatap mata yang lurus padanya

"Terima kasih" Mingi membentuk senyum selagi dia menerima tangan yang diulurkan Seonghwa padanya, menunjukkan senang hatinya

"Kenapa kau mengatakan terima kasih?" Mata Seonghwa memiliki sorot seperti dia berusaha memahami maksud dari kata Mingi

"Hanya, kau menemani aku melakukan jalan meski kau lelah" Mingi melepas tangan Seonghwa untuk melapis pakaian hangat di tubuhnya

"Ini merupakan hal biasa, tidak perlu mengatakan terima kasih" Kata Seonghwa, mengulurkan tangan untuk membenarkan bagian tudung

"Aku tidak dapat menunjukkan aku menyenangi waktu dengan Seonghwa-Hyung?" Mingi membiarkan Seonghwa merapihkan tudung miliknya

"Kalau begitu, terima kasih pula padamu" Kata Seonghwa, selesai merapihkan tudung Mingi dan menatapnya dengan membentuk senyum

"Eh, aku tidak memikirkan kau mengatakan ini" Mingi mengerjapkan mata, tidak menduga Seonghwa mengatakan ini padanya

"Terima kasih padamu" Seonghwa meluaskan senyum selagi dia mengulang kata, pun Mingi merasakan dirinya membentuk senyum

CaimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang