bolos

1.7K 338 132
                                    

Saat ini jam istirahat tengah berlangsung.

Semua murid tengah asik dengan urusan mereka masing-masing.

Seperti makan di kelas, tidur, ghibah bersama maupun sekedar menghabiskan waktu bersama ekhem pacar.

Namun pria manis ini lebih memilih untuk pergi menjauh dari kelas dan pergi menuju uks.

Sekedar mengistirahatkan pikiran dan jiwanya dari semua masalah yang ada.

Saat ia hampir membuka pintu uks, terdengar suara jahanam yang masuk ke indera pendengaran miliknya.

"U-ugh........j-jangan digigit M-mikey kun"

Takemichi mulai menghentikan langkahnya. Sedikit terkejut namun tak terlalu mempermasalahkan hal itu.

Rasa penasaran mulai muncul dibenaknya. Siapa yang berani-beraninya melakukan hal senonoh sepagi ini bahkan ini masih berada di wilayah sekolah.

Dengan bermodalkan kaca yang terdapat dipintu masuk uks, sedikit mengintip dan tak lama kemudian mata yang awalnya menatap datar kini terbuka dengan lebar.

Dan terlihatlah Chifuyu yang tengah duduk di ranjang uks dengan Mikey yang menunduk sambil menghisap bulatan merah muda milik si Jamal.

Oke Jamal kamu bajingan sekali:)

Sedikit gemetar saat Chifuyu melenguh dengan keras, seakan sekolah itu adalah sebuah gedung kosong yang sengaja disiapkan untuk pasangan tak berotak ini.

Tanpa sengaja mata hijau milik Chifuyu bertabrakan dengan manik biru laut Takemichi.

'Ahh lihat siapa yang tengah menonton saat ini'  Batin Chifuyu sambil menyeringai.

Seperti mendapat sebuah ide, kini tangan Chifuyu yang awalnya terletak di kepala Mikey mulai beranjak menuju pundak lebar milik sang kekasih.

Dengan sengaja mulai menekan pundak tersebut seakan itu sebagai kode agar Mikey memperdalam hisapannya.

'Lihatlah Takemichi kau bahkan hanya bisa melihat'

Takemichi hanya diam membeku. Rasa sakit kini mulai menjalar menuju hati kecil miliknya.

Daripada dirinya terus melihat hal tak wajar itu, Takemichi lebih memilih pergi dari situ dan mulai beranjak menuju kelas.

Berjalan dengan sedikit menundukkan kepalanya.

Yang awalnya ingin menyendiri di uks malah  menyaksikan sebuah live action yang sengaja mereka sajikan disitu.





Saat Takemichi berjalan, tiba-tiba sebuah teriakan mulai memenuhi lorong sekolah.

"TAKEMICHI!! " Teriak Baji tanpa rasa malu.

Takemichi menoleh kebelakang dan terlihat laki-laki bersurai hitam panjang yang dikuncir ke belakang dengan wajah yang dihiasi sebuah kacamata kotak disana.

Lelaki itu mulai berlari kearah Takemichi sambil tersenyum lebar.

"Astaga Baji san! Kenapa kau berteriak sekencang ini?! " Ujar Takemichi sambil berkacak pinggang.

"Ohh, supaya kau mendengar suara indahku ini" Balas Baji.

Takemichi hanya menatap malas kearah Baji.

"Jadi kenapa kau memanggilku? " Tanya Takemichi tanpa melepaskan pandangannya dari Baji.

"Jadi itu, apa kau mau membolos denganku? " Ucap Baji dengan watados.

"Hah! Membolos?! " Takemichi sambil sedikit berteriak.

"Ssstt, jangan teriak kau mau mereka semua mendengar rencana ini?! " Balas Baji sambil menempelkan jarinya pada mulut manis Takemichi.

"Rencana apa? Membolos itu tak baik Baji san apalagi kau sudah kelas 3 saat ini" Jelas Takemichi sambil menepis jari kekar Baji.

"Kita hanya membolos sekali bukan untuk selamanya Takemichi"

"Itu sama sa-"

Sebelum Takemichi melanjutkan ucapannya, Baji sudah terlebih dahulu menarik tangan kanan Takemichi dan mulai pergi menuju parkiran tempat dimana motor Baji terparkir disana.

Sontak saja Takemichi terkejut ketika Baji menarik tangannya, ingin memberontak tapi Takemichi sadar bahwa kekuatan mereka itu berbeda jauh.

"T-tunggu Baji san?! "



















Kini mereka berdua telah sampai diparkiran belakang sekolah. Dengan Baji yang sibuk mengikat rambut panjangnya dan Takemichi yang gelisah karena ini adalah pertama kalinya Takemichi membolos.

Secara Takemichi ini anak rajin, membolos adalah tindakan kriminal bagi anak rajin sepertinya.

"Hei Takemichi, tenanglah. Kita ini mau membolos bukan merampok bank" Ucap Baji yang sudah selesai dengan acara ikat mengikatnya tadi.

"Ughh ini tetap saja!! Bagaimana jika ada yang lihat? Ini tidak benar Baji san!! " Balas Takemichi sambil bergetar kecil.

Baji hanya bisa tertawa terbahak-bahak, sedikit gemas akan Takemichi. Baru pertama kali ini ia melihat manusia yang anti akan membolos.

"Hei sekali saja oke? Nanti kau pasti akan meminta lagi" Entah kenapa ucapan Baji sedikit terasa ambigu bagi Takemichi.

"Hah baiklah , toh kita sudah terlanjur diparkiran" Ujar Takemichi yang sudah pasrah.

"Bagus, sekarang kau pakai ini" Baji sambil menyerahkan helm miliknya pada Takemichi.

"Jika aku yang pakai kau mau pakai apa? Batok kelapa?! "

"Aku tak apa, kau lebih penting Takemichi" Sahut Baji yang sudah berada diatas motornya.

"Kau pikir kepalamu itu batu?! Tapi memang benar sih kepalamu itu sekeras batu" Guman Takemichi yang masih dapat didengar Baji.

"Hei aku masih bisa mendengar itu Takemichi! Sekarang naiklah" Titah Baji yang langsung dilaksanakan oleh Takemichi.

Mereka berdua kini telah sama-sama berada diatas motor. Dengan Baji didepan dan Takemichi di belakang.

Hanya tinggal pelukan ringan saja maka mereka berdua sudah seperti sepasang kekasih.

"Kita mau kemana Baji san? " Tanya Takemichi dengan sedikit teriakan.

"Tempat yang lumayan jauh tentunya" Balas Baji .

"Tempat yang jauh itu dimana? "

"Nanti kau juga tau"

Takemichi lebih memilih diam. Lelah sudah jika dirinya sudah berurusan dengan Baji.









Pengen nolak tapi ga enak:)

























































Kangen saya? Ga? Yo wes sih.

Hujan makan es krim enak kali ya:)

Punten harusnya aing up tadi malem tapi ga jadi perkara aing udah ngantuk berat.

Ujian aing baru selesai satu minggu masih seminggu lagi:)

Lelah batin ini tapi ya sudahlah.

Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pinterest.

Twisted Friend [Baji x Takemichi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang