ganas

1.4K 284 37
                                    

Butuh waktu 30 menit agar Baji sampai pada tempat di mana Takemichi melakukan kerja paruh waktu.

Selama diperjalanan Baji terus memikirkan apa yang Mikey ucapkan tadi.

'Aku akan merebutnya kembali, Baji'

Satu kalimat yang terus membuat kepala Baji pusing. Hanya satu kata yang pria bersurai panjang ini ucapkan untuk sahabat gilanya itu.

Biadap atau gila.



Takemichi itu hanya miliknya, entah itu sekarang atau selamanya. Bahkan jika Baji harus beradu tinju dengan Mikey, jika itu demi Takemichi maka akan ia lakukan.

Seenak jidat mengatakan kalimat yang membuat siapapun marah dibuatnya.








Lamunan Baji terhenti kala mendengar suara cempreng milik Takemichi.

"Baji dan, aku disini! " Teriak Takemichi sambil melambaikan tangannya.

Melihat wajah dan tubuh sang kekasih membuat mata Baji segar seketika, dengan cepat ia kembali menghidupkan motornya dan melaju kearah Takemichi.

Senyum manis terpatri diwajah Takemichi, pipi gembul yang sedikit memerah itu terlihat enak untuk disantap.

"Kau sudah menunggu lama, Takemichi? "  Tanya Baji.

"Tidak juga, mungkin sudah 1 jam aku di sini" Jawab Takemichi dengan sedikit kerutan di dahinya.

Mendengar itu sontak Baji mengeluarkan tawa khas seorang kunti, namun yang ini versi laki-lakinya.

Takemichi hanya merengut kesal. Segera saja pemuda manis ini naik keatas motor dengan wajah yang terlihat masam karena kesal.

"Peluk aku atau kau akan jatuh, Takemichi" Ucap Baji dengan tangan yang sedikit menarik lengan pemuda agar memeluk pinggangnya.

Tanpa melihat kearah Baji, Takemichi pun langsung memeluk pinggang si kunti. Menempelkan kepalanya pada punggung lebar Baji.

Pipi Takemichi bersemu merah kala melirik Baji yang tengah sibuk menguncir rambut panjangnya.

Terlihat bagaimana wajah serius dan tampan Baji menyatu menjadi satu. Membuat orang yang berjalan disekitar trotoar melirik dan memberi kode untuk kunti tampan ini.

Takemichi yang sejak tadi sudah kesal, makin dibuat kesal setelah melihat seorang gadis berpakaian minim sengaja menampilkan paha mulusnya.

"Cepatlah, Baji san!! " Bentak Takemichi dengan tangan yang mencubit pinggang sang kekasih.

Baji pun mengaduh kesakitan, cubitan Takemichi itu rasanya bukan main.

"Kau marah? " Tanya Baji dengan nada selembut mungkin.

"Ck, iya!! Cepatlah, aku mau pulang! " Kesal Takemichi kala Baji tersenyum genit.

Dengan sigap, Baji langsung menghidupkan kembali motornya. Membawa Takemichi pada ramainya jalanan saat itu.

Raut wajah Takemichi yang sejak tadi sudah masam kini kembali segara kala wajah manis itu terkena angin lembut.

Kedua tangan itu senantiasa memeluk Baji dengan erat, membuat sang empu memanas. Pipi tegas itu memerah padam dengan bibir yang melengkung keatas.

'Aaaa, aku sungguh mencintainya! ' batin Baji dengan senangnya.

Stres bin gila.





















Twisted Friend [Baji x Takemichi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang