iri

1.4K 300 63
                                    

Saat ini Baji beserta kawan-kawannya tengah berkumpul dikediaman Sano.

Bergosip layaknya seorang perempuan dan bercanda ria seperti biasa.

Banyak yang mereka bicarakan, dari hal yang wajar sampai yang senonoh keluar dari mulut masing-masing.

Adapun yang tengah memadu kasih tanpa melihat bagaimana keadaan saat itu.

Jam dinding sudah menunjukan pukul 14.45, waktu yang pas untuk menjemput sang kekasih.

Dengan sigap, Baji mulai bangkit dari duduknya dan segera melangkahkan kaki untuk pergi menjemput Takemichi.

"Kau mau kemana, Baji? " Tanya Mitsuya.

"Menjemput Takemichi" Jawab Baji dengan entengnya.

"Menjemput Takemichi? Kenapa? Dan sejak kapan kau dekat dengan Takemichi? " Tanya Draken dengan tatapan penuh kecurigaan.

"Kenapa? Karena Takemichi itu belahan jiwaku" Balas Baji dengan seringai penuh kemenangan.

Sontak semua orang yang berada di sana terkejut hebat, kecuali dua orang yang tengah memadu kasih tadi.

Semua yang ada di sana menatap Baji dengan tatapan penuh kesal. Apalagi Kazutora yang sudah membawa pisau lipat ditangannya yang siap menikam Baji kapan saja.

"Apa maksudmu Baji?! Takemichi, belahan jiwamu? Ahahahaha. Jangan bercanda, ini tidak lucu" Ujar Smiley dengan nada tak suka di akhir kalimat.

"Mana mau Takemichi sama manusia jelmaan kunti ini. Woi Baji bilang padaku ini bohong, iya kan? " Hakkai dengan tatapan sedikit memelas.

Baji hanya menatap datar . Namun sedikit seringai muncul di kedua sudut bibir Baji.

"Kenapa aku berbohong? Sungguh, aku ini belahan jiwa Takemichi" Ujar Baji dengan gorengan ditangan kanannya.

"Heleh, di bilang jangan bercanda Baji. Kau mau ku tikam pakai ini? " Kazutora yang sudah menyiapkan ancang-ancang untuk menikam perut berotot Baji.

"Bukti, kami butuh bukti!! " Angry yang sejak tadi hanya menyimak kini telah ikut dalam perdebatan tak bermutu ini.

Namun sebelum Baji menjawab hal itu, Mikey selaku ketua mereka telah melangkahkan kaki dan mulai berjalan menuju dapur.

Terlihat wajah kesal dan merah padam Mikey. Tangan sudah mengepal dengan kuat.

Chifuyu yang ditinggal di sana hanya menatap datar, namun dalam benaknya ia sudah menyumpah serapahi Takemichi karena selalu menang darinya.





Bodo amat lah, capek saya:)




"Mikey kenapa? " Tanya Draken sembari menahan bahu Baji agar tidak pergi.

Semua yang ada di sana menggelengkan kepalanya. Termasuk Baji yang telah dikepung oleh teman-temannya.

"Sekarang itu tidak penting. Cepat beri kami bukti, Baji!" Smiley dengan nada kesal.

"Bukti fisiknya, kami sudah berciuman, hampir ena-ena waktu itu" Ucap Baji dengan nada lirih di akhir kalimat.

Semua hanya melongo mendengar apa yang Baji lontarkan.

"Itu bohong, pasti bohong!! " Sela Mitsuya dengan panci yang sudah berada di tangannya.

"Mau bukti lagi? Sebentar"

Tangan yang awalnya ia gunakan untuk memegang gorengan kini sudah berubah menjadi ponsel berwarna biru.

Dengan cepat, jari besar Baji mulai menekan nomor sang pujaan hati.

Menunggu panggilan itu tersambung. Semua yang ada di sana menelan ludah dengan kasar, termasuk Chifuyu yang kini ikut berkumpul.

'Bohong!! Katakan ini bohong, Dewa' Batin 6 anak adam di sana.


"Halo, Baji san?" Terdengar dari seberang sana suara halus yang mereka rindukan.

"Takemichi, kau sudah selesai dengan kerja paruh waktumu? " Tanya Baji dengan nada lembut, yang membuat mereka semua menahan muatan perutnya.

"Emm, baru saja. Kenapa? "

" Aku mau menjemputmu, sayang" Balas Baji dengan nada menggoda  di akhir kalimat.

Mereka semua menatap nyalang kearah Baji, yang di tatap pun hanya bertingkah biasa.

Tanpa mereka tau bahwa Takemichi telah memerah padam di sana.

"U-ugh sudah kubilang, jangan panggil aku seperti itu!! " Bentak Takemichi dengan nada bergetar seperti menahan tangis.

Baji hanya tertawa, ingin rasanya ia menerkam Takemichi. Namun ia harus bersabar, biarkan waktu berjalan seperti biasa.

"Hahaha, baiklah tunggu aku di sana. Aku akan menjemputmu sayang" Ucap Baji dengan bibir yang melengkung keatas.

"Baiklah"


Panggilan pun terputus. Semua yang ada di sana hanya diam membatu. Kenyataan yang mereka terima terlalu mendadak dan membuat hati terasa sakit.

Takemichi yang mereka incar selama ini telah hilang.

Baji hanya menatap remeh mereka semua. Berlagak layaknya seseorang yang mendapat suatu hadiah.

"Inilah pentingnya gerak cepat. Sudahlah, aku harus menjemput Takemichi sekarang" Ucap Baji sambil melambaikan tangannya.




"SIALAN KAU BAJI!! "



















Saat ini Baji sudah berada diluar, mulai mendekat pada motor kesayangannya.

Namun tanpa sadar lengan kekarnya telah dipegang seseorang.

"Apa? " Tanya Baji dengan nada tak suka.

"Katakan ini semua bohong, Baji" Ucap Mikey dengan aura hitam di sekitarnya.

"Bukankah aku sudah memberitahumu waktu itu? Takemichi itu milikku sekarang, jadi kau sudah tak ada sangkut pautny dengannya sekarang" Tegas Baji yang sudah berada diatas motor.

"Aku akan merebutnya kembali Baji" Ancam Mikey.

Baji menghentikan kegiatannya, sedikit kerutan muncul didahi Baji.

"Kau tidak bisa. Takemichi milikku, Mikey" Ucap Baji.

"Aku akan bertanya, jika kau merebut Takemichi dariku, Chifuyu mau kau apakan? "

"Entahlah, kubuang mungkin" Jawab Mikey tanpa adanya rasa bersalah di sana.

Baji hanya menghela nafas, sungguh malang nasib Chifuyu nanti.

"Terserah padamu. Tapi kutekankan sekali lagi, Takemichi itu milikku, hanya milikku"


Baji pergi dan meninggalkan Mikey yang tengah menahan amarahnya.












































Pengen makan orang, tapi takut di bilang kanibal:v

Kemarin aing pulangnya sore, jadi kagak jadi up.

Awas typo ye, kebiasaan habis ngetik langsung dipublish kagak dicek dulu:)

Babai.

Twisted Friend [Baji x Takemichi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang