berkunjung

1.3K 298 68
                                    

Pagi hari yang mendung itu kini telah diisi dengan tangis dan jerit Takemichi.

Bagaimana tidak, pakaian yang ia jemur semalam telah basah karena hujan yang mengguyur kota Tokyo.

Mungkin karena sifat pelupa Takemichi, pakaian yang seharusnya sudah tertata rapi di lemari harus ia keringkan lagi di cuaca mendung seperti ini.

Entah kapan pakaian itu akan kering, yang pasti itu tak akan kering dalam satu hari.

"Hiks.... Bodohnya aku" Isak Takemichi sambil memandangi beberapa pakaian yang telah basah.

Hari Rabu yang mendung, cuaca dingin yang menusuk kulit meskipun tubuh sudah terbalut dengan pakaian yang tebal nan panjang.

Seharusnya pagi ini ia pergi ke pasar untuk membeli beberapa bahan makanan yang telah habis beberapa hari yang lalu.

Maklum Takemichi itu tinggal sendiri di rumah, kedua orang tuanya pergi ke luar negeri demi memenuhi seluruh kebutuhan anak kesayangan mereka.

"Hah, apa aku harus membuat ritual agar hujan ini cepat berhenti? " Guman Takemichi sembari tidur tengkurap diruang keluarga.

Namun rencana untuk pergi ke pasar harus tertunda karena hujan yang tak kunjung berhenti.

Saat sibuk melamun meratapi nasibnya, dari luar rumah terdengar suara klason motor yang sangat nyaring.

Sontak Takemichi langsung terkejut, duduk sebentar untuk menetralkan detak jantungnya kemudian mulai membangkitkan diri dan berjalan keluar.

"Ck! Orang gila mana yang bertamu saat hujan begini" Gerutu Takemichi yang berjalan lemas kearah pintu dengan tangan membawa payung.

Kriet....

Takemichi mulai membuka pintu rumah dengan perlahan, sedikit mengintip untuk siapa yang berada diluar gerbang rumahnya.

Dan dari sudut pintu terlihat sosok pria bertumbuh tinggi, menggunakan jas hujan berwarna biru tengah duduk di motornya sambil melihat ke sana kemari layaknya pencuri yang sedang memantau lokasi.

Takemichi sedikit menyipitkan mata guna melihat wajah orang itu meskipun hasilnya nihil.

Dengan rasa penasaran Takemichi mulai membuka pintu rumahnya, membuka payung yang ia bawa tadi dan mulai berjalan menghampiri pria yang sejak tadi duduk di motornya.

"Maaf, nyari siapa ya? " Tanya Takemichi.

"Takemichi nya ada? "

"Aku Takemichi, kau siapa? "

Pria itu tak menjawab pertanyaan Takemichi dan lebih memilih membuka tudung jas yang ia kenakan tadi.

Mata Takemichi yang awalnya menatap malas kearah pria itu ini sedikit terbelalak melihat siapa orang yang berada didepannya.

"Baji san?! Apa yang kau lakukan disini?! " Tanya Takemichi sedikit berteriak.

Bukannya menjawab apa yang Takemichi tanyakan, si kunti transgender ini malah tertawa terbahak-bahak.

"Ahahahaha..... Aduh perutku sakit" Tawa Baji sambil memegangi perutnya.

"U-ugh kenapa kau tertawa?! " Bentak Takemichi dengan wajah yang sedikit memerah.

"Kau sangat lucu, pfttt~" Jawab Baji sembari mencubit pipi gempi Takemichi.

Yang dicubit pun memberontak, dengan membalas cubitan dibagian otot lengan Baji.

"Aduh aduh, kau sangat kejam Takemichi~" Melas Baji memegang lengan yang dicubit Takemichi.

"Huh! Rasakan itu. Jadi kenapa kau datang kesini Baji san? "

Twisted Friend [Baji x Takemichi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang