gombal

1K 204 46
                                    

Adu mulut antara Baji dan Kazutora masih terus berlangsung sampai ada beberapa tetangga Takemichi yang datang membawa parang beserta teman-temannya.

Kedua anak yang kemungkinan cocok untuk dijodohkan itu hampir diarak warga menuju rumah pak rt untuk di jadikan tumbal proyek pembangunan ruko di dekat komplek Takemichi.

Tentu saja awalnya pak rt menyetujui hal itu, namun karena salah satu anak tadi memiliki pawang jadi tumbal yang seharusnya ada dua orang kini hanya tersisa satu.

"Maaf, Pak. Yang satu ini punya saya, kalau buat tumbal yang rambut pisang aja" Ucap Takemichi dengan watados.

Baji yang awalnya sudah gemetar karena takut akan mati muda karena ditimbun semen kini tengah asik tertawa nista. Padahal jika bukan Takemichi mungkin dirinya sudah pasti menjadi arwah penasaran karena jiwanya tak tenang.

Sedangkan Kazutora hanya menatap Baji dengan tatapan sinis, menoleh kesebelah kanan si rambut kunti. Lebih tepatnya melihat Takemichi untuk meminta bantuan.

Takemichi yang sadar pun hanya tersenyum, menarik Baji untuk segera meninggalkan kawasan kontruksi di sana. Tak lupa memberi ucapan selamat tinggal untuk Kazutora.

"Selamat tinggal Kazutora kun, semoga kita tidak bertemu lagi" Ucap Takemichi dengan senyum manis yang menghiasi wajahnya.




Saya lebih suka Takemichi yang bobrok daripada polos tapi polos nya nyerempet bego:)

















Kita abaikan sebentar bagaimana nasib Kazutora tadi. Gak penting juga.

Kedua manusia tadi jalan beriringan menyusuri beberapa rumah warga yang terletak di kanan dan kiri jalan. Bergandeng tangan layaknya bocah TK yang sedang bermain.

Suara kekehan manis Takemichi dan suara tawa kunti yang menggelegar terdengar begitu kontras bagi siapapun yang mendengar nya.

Tak jarang orang akan menatap Takemichi prihatin karena harus berurusan dengan orang bekas rsj yang berjalan bersamanya.

"Kita mau langsung kembali ke rumahmu atau ke pelaminan? " Tanya Baji yang begitu tiba-tiba.

Takemichi yang awalnya diam menatap langit yang penuh dengan burung bertebaran itu tersedak ludah sendiri. Terkejut karena Baji yang tanpa angin tanpa hujan bertanya hal yang membuat jantung berdetak lebih cepat.


"H-hei!! Apa-apaan itu?! " Teriak Takemichi dengan wajah yang sudah memerah.

"Ayo jawablah" Ucap Baji sambil tersenyum.

"Tentu saja aku mau ke pel- maksudku rumah!! " Jawab Takemichi yang mungkin hampir kelepasan.


Baji pun tertawa terbahak-bahak, membuat beberapa anak kecil yang lewat disana takut dibuatnya.

"Kau merah sekali, Takemichi" Ucap Baji sambil menangkup kedua pipi berisi Takemichi.

Takemichi yang kesal pun menggembungkan pipinya dan merengut kesal. "Itu karenamu, Keisuke sialan! "

Pemuda dengan surai yang panjang itupun menyatukan kedua dahi mereka, tanpa melihat bahwa dua manusia tadi masih berada di tempat umum.

Banyak orang yang melihat bahkan mengabadikan moment si jamet dengan malaikat lokal itu.


"Anjing kok kesel ya, pengen deh nabok orang pake buldozer"
(Abaikan manusia yang iri dan dengki ini)



"Tunggu aku Takemichi, setelah lulus aku pasti akan melamarmu!!" Tegas Baji.

"Kau bodoh ya? Kita masih anak sekolah Baji san! Yah meskipun kau akan lulus tahun ini" Ucap Takemichi sambil menatap mata milik Baji.

"Itu tak masalah, mau nikah sekarang juga boleh kok! Kita sudah legal bukan? "

Saat ini juga ingin rasanya Takemichi menjambak rambut panjang Baji. Sudah berapa kali Takemichi dibuat malu didepan umum seperti ini.

Tiba-tiba saat kedua anak ini tengah bercekcok tentang masa depan yang belum pasti, terdengar suara Chifuyu yang menyapa mereka dari jauh.

Baji yang awalnya sumringah lahir dan batin sekarang malah diam dan menatap datar si manusia jelmaan kucing garong itu.

Sedangkan Takemichi malah berdiri di belakang Baji, bukan karena takut pada Chifuyu melainkan dirinya tak mau mengganggu waktu reuni antara keduanya.

"Baji san, apa yang kau lakukan di sini? " Tanya Chifuyu yang sok polos.

Membuat Takemichi ingin mengeluarkan seluruh muatan yang ia bawa di dalam perut.

"Kau tidak lihat? " Baji sambil menunjukan tangannya yang menggandeng Takemichi.

Chifuyu yang melihat itu hanya mengepalkan tangannya dan menggertakkan giginya.

'Akan ku rebut lagi, Takemichi!! '


Takemichi yang tau apa isi hati Chifuyu saat ini pun menyeringai senang. Seperti sosok antagonis yang sering muncul di sebuah komik yang ia baca.

'Kamu mau nyingkirin aku? Gak bisa lah goblok. Mau saya plites kepalanya? '


Saya saranin aduin ke emak aja.

Karena sudah merasa gerah di sana, akhirnya Baji mengajak Takemichi untuk pergi dari sana. Meninggalkan Chifuyu yang diam mematung sambil menatap kepergian dua kopel stres bin ajaib itu.

Sumpah serapah Chifuyu keluarkan untuk mengutuk Takemichi.


'Lebih baik kau mati, Takemichi'













































Book ini bakal saya kebut. Biar cepet tamat. Untuk endingnya masih belum tau, tapi udah keliatan bakal gimana sih.

Yang belum baca Meus Heros buruan baca ajg, gua maksa🗿

Itu SanTake kok, anggep ae Adopted Child S2.

Pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pinterest.

Twisted Friend [Baji x Takemichi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang