sial

1.5K 323 164
                                    

Entahlah apa yang Takemichi mimpikan tadi malam hingga ia harus dihadapkan dengan situasi seperti ini.

"Ah...Takemichi , apa kabarmu? "  Sapa Chifuyu dengan senyuman diwajahnya.

Takemichi hanya menatap datar sebelum menjawab sapaan dari kawannya ini.

Seperti yang kau lihat" Jawab Takemichi sembari menatap mata Chifuyu.

Tanpa Takemichi sadari kini Chifuyu tengah menyeringai senang. Sepertinya hari ini adalah hari keberuntungannya.


Setelah adegan yang terjadi di UKS waktu lalu Takemichi sangat sulit untuk ditemui.

Bahkan saat jam istirahat pun pria berwajah manis ini tak ada dimana pun.

Ia sudah mencoba bertanya pada teman sekelas Takemichi, namun jawaban yang mereka lontarkan sangat menohok hati kecil Chifuyu.


'Untuk apa kau menemui Takemichi? Kau mau membuatnya tersakiti lagi?'

'Hih setelah melihatmu rasanya aku ingin menghancurkan dan membakar rumahmu!! '

'Dasar lon- eh maksudku lontong'

Dan masih banyak lagi.


Mungkin para pembaca mau menambahkan?






Namun semua itu tak Chifuyu gubris, selagi  itu tak merugikan dirinya maka itu tak masalah.

Dan sekarang lihatlah, dirinya melihat Takemichi yang tengah berdiri didepan sebuah konbini setelah berbelanja mungkin.

"Kalau begitu aku permisi dulu" Ucap Takemichi pada Chifuyu.


Tapi belum satu langkah terinjak dilantai, Chifuyu sudah terlebih dahulu menarik tangan kirinya.

"Kenapa kau menghindar dariku? Kau iri denganku? " Tanya Chifuyu dengan nada mengejek.

"Huh ...Untuk apa aku iri denganmu? " Takemichi balik bertanya.

“Mikey sekarang menjadi milikku dan sekarang kau sendirian, tentu saja kau iri bukan eh atau mungkin saja kau menahan cemburu selama ini? " Ujar Chifuyu yang terus menerocos.

"Kau salah Chifuyu, untuk apa aku cemburu denganmu? Lagi pula melihat kalian hanya akan merusak mataku" Balas Takemichi dengan tatapan datar namun terkesan dingin.

"Jangan berbohong Takemichi! " Chifuyu dengan sedikit berteriak.


Namun sebelum Takemichi membalasnya, suara Mikey sudah terdengar lebih dulu.

"Chifuyu!! " Teriak Mikey yang baru saja memarkirkan motornya.

Melihat itu Chifuyu langsung menatap penuh minat pada Mikey sekaligus memberikan seringai pada Takemichi.

"Mikey kun~" Chifuyu sambil berlari kearah Mikey.

Mikey langsung membawa Chifuyu kedalam pelukannya tanpa menyadari bahwa Takemichi tengah menatap kedua manusia berotak udang ini dengan tatapan bosan.

Manik hitam yang semula menatap Chifuyu kini beralih pada Takemichi yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Takemichi apa yang kau lakukan disini? " Tanya Mikey dengan nada yang terkesan kelu.

"Matamu buta atau katarak? Tentu saja aku berbelanja di sini" Jawab Takemichi dengan ketusnya.

Mikey hanya diam akan jawaban yang Takemichi lontarkan.

Sangat berbeda dengan Takemichi nya dulu.

Cerewet tapi terkesan imut di matanya. Tapi sekarang yang ia lihat hanyalah Takemichi yang dingin dan ketus.


"Kalau begitu kalian lanjutkan saja acara tak bermutu ini, aku mau pulang" Seru Takemichi sambil berjalan menjauh dari mereka.

Pria manis ini kini telah menjauh dari sepasang kekasih yang tengah memadu kasih tanpa mengetahui dimana mereka melakukannya.

'Sial kenapa aku harus mengalami ini, bukan hanya satu tapi dua-duanya sekaligus?! ' batin Takemichi.

'Sepertinya setelah ini aku harus mandi kembang tujuh rupa agar aura bejat mereka tak menyalur padaku '




Takemichi sibuk dengan pikirannya hingga tak menyadari bahwa seseorang sudah berdiri dibelakangnya dan siap mengejutkan pemuda manis ini.

"Duarrrr Takemichi!!! " Teriak Baji yang membuat Takemichi melompat kecil.

"Ahkhh, astaga Baji san! Tidak bisakah kau tak mengagetkan ku sehari saja?! " Marah Takemichi sambil memukul kepala Baji dengan kresek belanjaan yang ia bawa.

"Aduh... Sakit Takemichi" Ucap Baji sembari mengelus kepalanya.

"Itu balasanku untukmu"

"Kau darimana? " Tanya Baji pada Takemichi.

"Konbini"

"Untuk apa kesana? "


Mendengar hal itu rasanya Takemichi ingin membongkar semua isi otak Baji dan menggantinya dengan sebuah buku agar setidaknya otak kecil milik Baji bisa bekerja dengan normal.

"Jual bata! Puas sekarang?! " Jawab Takemichi dengan kesalnya.

"Hei santai saja, aku hanya bertanya. "

Takemichi hanya mendengus kesal. Dirinya memilih pergi daripada harus beradu mulut dengan kunti bergender cw ini.

"Tunggu, kau mau pulang kan? Biar aku yang mengantarkan mu" Ucap Baji sambil menarik Takemichi kearah motornya.

"Ehh tak usah, rumahku dekat dari sini jadi tak perlu mengantarku" Tolak Takemichi dengan nada tak enak.

"Aku memaksa! Sekarang naiklah biar aku yang mengantarkan mu"

"Ta-"

"Sssttt diam Takemichi"

Tanpa sadar kini Takemichi tengah di gendong Baji agar pemuda manis ini duduk di motornya.

Segera saja Baji langsung naik ke motor sebelum Takemichi turun dan melarikan diri.

"Ehh t-tunggu Baji- ahhhhhh" Teriak Takemichi ketika Baji langsung menancap gas tanpa memberi aba-aba.

Baji hanya tertawa ketika mendengar teriakan maut yang keluar dari mulut Takemichi.

Manik coklat milik Baji yang sejak tadi melihat kearah jalanan kini beralih pada lengan kecil yang memeluk pinggang kekar miliknya dengan erat.

Seakan Baji akan terbang bila Takemichi melepaskan pelukannya.

Pemuda bertaring ini hanya diam dan membiarkan Takemichi memeluknya dengan erat.

Pipi tegas itu kini memerah tipis. Detak jantung yang tadinya berdetak dengan normal kini seperti seseorang yang tengah berlari.

Tanpa disadari kini hati Baji sedikit terbuka  dan menerima kehadiran seseorang dalam hatinya.









































Punten.

Masih nunggu kelanjutannya?

Maaf kemarin nyari tempat buat ngepet kagak ketemu" . Belum lagi nyari babinya.

Capek aing:)

Capek aing:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pinterest.

Twisted Friend [Baji x Takemichi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang