perasaan

1.4K 307 80
                                    

Cuaca Tokyo saat ini sedang panas layaknya dipanggang kedalam oven dengan suhu yang sangat rendah.

Semua orang tampak berkeringat, entah karena cuaca panas, sibuk dengan pekerjaan maupun hal yang senonoh.

Hal itu juga dialami si kunti transgender ini. Siapa lagi jika bukan Baji-ngan.

Dirinya saat ini tengah duduk didepan sebuah warung dengan gelas berisi es kopi sambil melihat ramai dan panasnya jalanan saat ini.

Rambut hitam yang biasanya ia gerai sekarang terlihat rapi karena sudah diikat layaknya bayam yang dijual di tukang sayur.

Dengan tubuh berbalut kaos ala bapak-bapak berwarna hitam serta celana pendek kotak-kotak seperti menambah kesan tampan tapi tua.

Keringat mulai bercucuran dari kepala menuju pipi tegasnya lalu terjun membasahi kaos hitam Baji. Padahal yang ia lakukan hanyalah duduk termenung seperti pengangguran yang sok sibuk.

"Hah, gabutnya"  Ucap Baji sambil meletakkan kepalanya pada meja.

Manik coklat itu terus melihat kearah jalanan. Entah apa yang ia lihat saat itu.

Saat tengah asik memandangi panasnya jalanan, tanpa sengaja manik coklat miliknya menangkap sosok pria bersurai pirang yang selalu memenuhi isi kepalanya sedang berjalan bersama si Kajut pisang goreng.

Keduanya tampak asik membicarakan sesuatu sampai-sampai Takemichi tertawa terbahak-bahak.

Kazutora juga tampak mengambil kesempatan dengan menyentuh kepala dan pinggang ramping Takemichi.

Jangan cabul! ! Aing blacklist nanti.


Sontak hal itu membuat Baji sedikit terbakar api cemburu.



Inget nak, kamu bukan siapa-siapa.




Cuaca yang saat ini sedang panas-panasnya ditambah dengan pemandangan yang ia lihat, semakin membuat kepala Baji mengepul-ngepul.

Dengan cepat Baji langsung berdiri, tak lupa ia membayar es kopi yang ia minum tadi.

"Mbak, es nya berapa tadi? " Tanya Baji dengan tergesa-gesa.

"Es doang? " Tanya Izuna selaku pemilik warung.

"Ck , iya. Cepetan napa!! "

"Sabar ya anjeng. Semuanya 10 ribu. "

"Mahal anjeng, es doang lho" Protes Baji.

"Yang jualan siapa? Jangan banyak protes! "

Karena tak mau berdebat dengan penjual yang kagak ngotak, Baji segera membayar minuman seharga bakso tadi.

Setelah membayar, Baji langsung berlari sekencang kijang demi mengejar sang pujaan hati yang tengah asik berduaan dengan pisang goreng itu.

"Lihat yang ini lebih bagus ,Takemichi"  Ucap Kazutora sambil memperlihatkan sebuah jimat pada Takemichi.

"Aaa, iya!! Tapi yang ini juga bagus" Takemichi yang tak mau kalah juga memperlihatkan jimat berwarna coklat dengan hiasan bunga.

"Apapun yang kau pilih selalu bagus Takemichi" Balas Kazutora sambil tersenyum kearah Takemichi.

Keduanya saat ini tengah berada di sebuah toko yang menjual berbagai media untuk sant- bukan maksudnya berbagai alat untuk persembahan di kuil.

Random sekali kedua anak adam ini.


Saat tengah asik melihat berbagai macam jimat, keduanya malah dikagetkan dengan suara jempreng khas terompet yang mlempem karena terlalu lama diluar ruangan.

Twisted Friend [Baji x Takemichi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang