percaya

1.5K 220 27
                                    

Baji diam termenung di depan motor miliknya. Kedua tangan ia genggam dengan erat untuk melampiaskan emosinya. Wajahnya nampak menggelap ketika mengingat apa yang Mitsuya katakan padanya beberapa jam yang lalu.

Helm yang awalnya berada di atas motor, kini ia lempar hingga mengenai Chifuyu yang mungkin sengaja melewati area parkir belakang.

"Baji san? Apa yang kau lakukan?" Tanya Chifuyu memungut helm.

Baji yang mendengar suara itu langsung menatap tajam. Membuat siapapun akan merinding di buatnya. Dengan langkah kaki yang berat, pemuda bersurai panjang ini melangkah mendekati Chifuyu, memojokkan nya seperti akan melakukan sebuah adengan romansa.

Namun, itu tidak akan terjadi. Dengan kasar, Baji mengangkat wajah Chifuyu, mencengkram dan memberi sebuah peringatan.

"Dengarkan ini, bilang pada Mikey mu itu untuk tidak mendekati Takemichi. Jika tidak, sesuatu yang buruk akan terjadi pada kalian." Ucap Baji.

Suara beratnya terdengar sangat menggoda namun juga sangat menakutkan di waktu yang bersamaan. Diambilnya helm yang berada di tangan Chifuyu dan segera menaiki motornya untuk melesat ke rumah Takemichi.

"Takemichi lagi Takemichi lagi? Kenapa selalu anak itu yang mendapat perhatian?" Marah Chifuyu yang menarik rambutnya sendiri.






















Baji telah sampai di depan rumah Takemichi. Entah sihir apa yang ia gunakan hingga sampai begitu cepat, hanya beberapa detik saja.

Diambilnya napas dalam-dalam sebelum mengetuk pintu, berharap jika sang pujaan hati berada di rumah.

Tok...Tok...Tok

"Tunggu sebentar"

Terdengar dari dalam suara Takemichi yang sedikit parau, membuat Baji yang berada di luar sedikit cemas.

Pintu terbuka, dan terlihat Takemichi yang sedikit berantakan. Pipi berisi nya terpasang sebuah plester untuk menutup bekas tamparan semalam. Mata biru itu membulat ketika melihat Baji yang tepat berada di depan rumahnya.

Wajah yang manusia ini tampilkan terlihat tidak enak untuk di pandang. Aura gelap dan suram mengelilingi Baji yang menatap tajam luka Takemichi.

Dengan kasar, Baji menarik lengan Takemichi dan membawanya masuk ke dalam rumah. Tak lupa pintu depan di kunci agar tak ada orang yang masuk ke dalam.

Takemichi yang terkejut hampir saja terjatuh, namun dengan cepat Baji menggendong nya tepat di atas bahu. Membuat pemuda manis ini marah dan memberontak.

"Baji san?! Cepat turunkan aku!! Ck, hei! "

Pemuda bertaring hanya menghiraukan suara Takemichi, ia tetap berjalan menuju kamar sang pengisi hati. Melempar tubuh kecil itu ke ranjang dengan kasar.

Bentar, ambil napas dulu.

Huh, hahhh~



"Aghhk... Baji sa-"

Sebelum ucapan Takemichi selesai, dengan rakus Baji sudah terlebih dahulu menyumpal mulut manis itu dengan ciuman ganas. Membuat Takemichi terkejut.

Kedua tangan Takemichi di ikat menggunakan dasi yang ia kenakan. Dengan nakal, Baji mulai memggerayati tubuh putih dan bersih itu.

Memasukan satu tangannya ke dalam celana yang di kenakan Takemichi. Mengobrak-abrik sumber kenikmatan itu dengan kasar. Membuat Takemichi mendesah tertahan karena masih di dalam ciuman Baji.

"Ahgh...b-baji....ahh"

Wajah Takemichi memerah padam, air mata turun dan membasahi pipi nya. Kaki jenjang itu terlihat menendang ranjang dan sesekali mengenai pinggang sang kekasih.

Twisted Friend [Baji x Takemichi] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang