Chapter 4

167 10 2
                                    

Pagi hari dengan sinar matahari yang tak lah terik.

Perubahan akan dimulai hari ini, hal yang baru akan Kaylee jalankan mulai hari ini.

Gadis itu mencerminkan dirinya, kini ia berada di apartemen yang Lucy tinggalkan untuknya.

Ia tersenyum kagum melihat pantulan dirinya di cermin, ia kini percaya jika dirinya kini sudah menjadi seorang murid SMA.

"Seragamnya lucu." Kekeh Kaylee.

Senyum Kaylee semakin melebar saat melihat bingkai papanya.

"Papa."

"Sudah waktunya berangkat, Kaylee berangkat sekolah ya, papa." Seru Kaylee memakai tas nya.

"Sampai jumpa papa, Kaylee sayang papa." Pamit Kaylee melangkah pergi.

Senyuman lebar kini terlukis di wajah Kaylee, ia menutup pintu apartemennya dan pergi.

•🍁•🍁•🍁•

• • •

• •

Kaylee turun dari taksi, tatapannya terfokus pada gedung sekolah baru nya yang terbilang sangat besar.

Ia menatap takjub pada gedung sekolah yang kini menjadi tempatnya untuk belajar tiga tahun kedepan.

Kaylee kini melangkah masuk ke dalam lorong utama sekolah, dan hal pertama yang ia lihat saat masuk ialah sebuah lapangan yang luas.

"Wah~" Takjub gadis itu.

"Ayo adik-adik murid baru baris di lapangan ya, ayo cepat. jangan lupa papan namanya di pakai." Ucap seorang siswi yang Kaylee yakinkan jika siswi itu adalah anggota OSIS, Kaylee pun mengikuti intruksi yang di perintahkan, ia memilih baris paling belakang.

Kaylee mendongak menatap siswa siswi yang berada di balkon lantai dua kini sedang mempertontonkan dirinya, ah ralat! Mempertontonkan murid baru di sekolah ini termasuk dirinya.

"Hanya berbaris, apa yang membuat mereka tertarik mempertontonkan anak baru?" Gumam Kaylee.

"Upacara akan dimulai, harap tenang." Seru salah satu anggota OSIS.

Hal itu membuat semua murid baru diam dan menjadi sunyi.

Upacara pun dimulai.

Waktu demi waktu berlalu, sejauh ini upacara berjalan lancar dan tertib karena beberapa anggota OSIS berkeliling di baris belakang,

Hal itu membuat murid-murid tak berani berkutik.

Srk!!

"Hahh, hahh, hahh."

Kaylee mengerutkan keningnya menatap ke sebelahnya.

Kini tepat di sebelahnya ada seorang pria yang sepantaran dengannya kini baru ikut bergabung dalam barisan upacara, pria itu menyusup dalam barisan, pria itu datang telat!

Kini pria itu sedang merapihkan seragamnya dengan nafas yang belum stabil, dapat Kaylee simpulkan pria itu baru saja berlari.

Baju yang kusut, rambut yang acak-acakan, secara perlahan pria itu membuat penampilannya rapih.

Kini pria itu yang merasa diperhatikan pun melirik ke arah Kaylee.

Pria itu menyipitkan matanya menatap Kaylee.

Geral Afrizal [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang