Chapter 7

120 5 0
                                        

Tatapan Kaylee tak sedikit pun beralih dari empat orang pria di ujung meja makan kantin.

'Ah! Paling juga baru kenal karena teman sekelas.' batin Kaylee lagi.

Namun, pemikirannya dengan cepat terhempas, saat melihat ada seorang gadis menghampiri mereka berempat, dan tentu mereka terlihat sangatlah akrab sekali.

"Baru kali ini gue minta izin gabung duduk sama cewek sama ajak cewek ngomong duluan."

Kaylee sekilas teringat ucapan Septian saat awal perbincangannya dengan Septian.

'Apa mereka teman satu sekolah sebelumnya?' batin Kaylee kembali bertanya-tanya.

"Kalau mau gabung, bergabung saja, Nabila juga bakal gabung nanti, eh? Sudah gabung duluan itu anak." Ucap Sherly melihat gadis bernama Nabila menghampiri empat pria itu disana.

"Iya, tapi pasti nanti Kaylee yang canggung." Ucap Rheva.

"Eh??"

"Tenang saja, mereka cowok-cowok baik kok, Kaylee jangan sungkan kalau mau gabung sama kami ya?" Seru Sherly ramah.

"Oh iya, Sherly." Senyum tipis Kaylee.

"Oke, bye!" Seru Sherly pergi.

Tatapan Kaylee masih terfokus kepada salah satu cowok disana.

Cowok yang saat itu berbaris disebelahnya saat upacara kemarin.

"Ayo cari tempat duduk, habis itu kita pesan makanan." Seru Rheva membuyarkan lamunan Kaylee.

"Oh iya, ayo."

•🍁•🍁•🍁•

• • •

Kaylee dan Rheva menduduki dirinya di kursi makan kantin, mereka berdua bernafas lega karena mendapatkan meja kosong.

"Kamu mau pesan apa? Biar aku yang pesankan kamu tunggu sini." Seru Rheva.

"..."

Rheva mengerutkan keningnya, Kaylee tak menjawab.

Rheva pun mengikuti arah pandang Kaylee, ia sedang menatap Sherly dan yang lainnya.

"Kaylee?"

"Ha? Eh? Kamu mau pesan apa? Biar aku yang pesankan saja, kamu tunggu sini." Seru Kaylee cepat.

"Aku saja." Sahut Rheva.

Namun Kaylee menggeleng pelan, ia pun berdiri.

"Aku saja, kamu tunggu sini, kamu mau makan apa?" Tanya Kaylee lagi.

"Oke deh, aku mau bakso sama es teh manis." Seru Rheva.

"Baiklah." Sahut Kaylee melangkah pergi.

Sesekali ia memijat pelipisnya pening, ia merasa ada yang tak beres dengan dirinya.

'Masa iya aku suka sama cowok itu? Kenapa aku tak bisa kontrol diriku sih biar gak natap dia diam-diam seperti tadi??' batin Kaylee kesal.

"Bibi, bakso nya dua sama es teh manisnya dua ya." Seru Kaylee memesan.

"Siap, tunggu ya." Ucap bibi kantin.

"Gue mau beli siomay dulu."

Kaylee melirik ke sebelahnya, dan ...

DEG!

'Ha! Di-dia!?'

"Siomay? Tadi lo mau bakso." Ucap pria yang berdiri di sebelah Kaylee.

Geral Afrizal [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang