Chapter 6

133 6 0
                                    

"Gak punya ... teman?"

Septian mengangguk.

"Kenapa? Padahal berteman dengan Rheva itu asyik." Tanya Kaylee.

"Syukurlah lo sadar, semua berawal dari saat dia kelas dua SMP, dimana Rere yang selalu berusaha untuk mencari banyak teman, menurutnya memiliki banyak teman itu asyik." Jelas Septian.

"Hingga waktu dimana masalah datang, Rere di tuduh merebut pacar salah satu temannya."

Kaylee yang mendengarnya prihatin.

"Tentu itu adalah sebuah tuduhan belaka, Rere berusaha untuk menjelaskan ke teman-temannya tapi gak ada satupun temannya yang percaya mengenai kebenarannya hingga Rere di jauhi oleh teman-temannya." Tambah Septian miris.

"Dan semenjak kejadian itu Rere memilih menyendiri dan berhenti untuk mencari teman." Akhir penjelasan Septian.

"Dan sepertinya siswi yang labrak Rheva kemarin itu mantan temannya Rheva dulu saat di SMP."

Kaylee terdiam saat mendengarnya.

"Kamu ... Kenapa ceritakan ini semua padaku?" Tanya Kaylee.

"Karena lo jadi teman pertamanya dari sekian lama Rere kenalin teman nya ke gue." Jawab enteng Septian setelah menyeruput kuah mi nya.

"Tapi aku baru mengenal Rheva, dan juga apa kamu tak berfikir dua kali untuk mengutarakan tentang masa lalu Rheva adikmu padaku yang status nya teman baru di kenalnya kemarin??" Bingung Kaylee.

Terlihat Septian tersenyum tipis.

"Karena gue yakin lo berbeda." Sahut Septian.

"Eh?"

"Gue yakin lo bakal jadi teman baiknya Rere, seorang teman yang berbeda dari mantan teman-teman dulu dia." Seru Septian lagi.

Kaylee merasa tak menyangka jika Septian mempercayai dirinya dan yakin jika dirinya bisa menjadi teman baik dari adiknya itu.

Septian bangkit berdiri, ia telah menghabiskan mie nya.

"Lo mau iyakan? Berteman baik sama Rere?"

"Ha? Mm ..."

Septian mengerutkan keningnya saat melihat Kaylee menunduk.

"Jangan bilang lo nolak?"
"Tidak!" Tolak keras Kaylee

"Terus?"

"Bukan begitu, mm ... Jujur saja aku benar-benar mau sekali berteman baik dengan Rheva karena Rheva itu baik dan ramah, tapi aku merasa takut." Ucap Kaylee pelan.

"Takut?" Bingung Septian.

"Aku tak lah pandai bersosialisasi, aku takut jika saat penentuan kelas nanti aku dan Rheva beda kelas, lalu Rheva memiliki teman baru dan ..."

"Gue pastiin kalian satu kelas."

Kaylee mendongak menatap Septian yang terlihat yakin.

"Oh iya."-Septian.

"Ya?"

"Rere kelihatan senang saat ceritain lo tentang dimana lo pertama kali ajak bicara dia hingga mau berteman sama dia, dia senang lo jadi temannya." Tambah Septian.

" ... sungguh?"

"Apa gue terlihat bohong?? Hahh, kalau bukan karena lo temannya Rere, gue gak bakal ajak bicara lo dari awal." Gerutu Septian.

"Apa??"

"gue cabut." Ucap Septian fokus pada layar ponselnya.

"Ah, iya."

Geral Afrizal [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang