9)a n e h ?

9.3K 1K 82
                                    

Cieee yang baca cerita gw di perpustakaan pas offline, YA TAPI JANLUP DI VOTE LAHH!!

Kesel dah, btw menurut kalian gw terlalu slow up gak sih, kalau iya bilangin yah, biar gw makin slow up.          (ノ゚0゚)ノ~

Canda bung, Asya bakal usahain gak slow up lagi, tapi kalian juga kalau baca ntu di voment ye.

Happy reading~
.
.
.
.

Memasuki perkarangan sekolah dengan wajah sendunya, Aura melihat seluruh tatapan murid-murid yang menatapnya dengan iba.

Aura tersenyum miris, tak ingin menanggapi tatapan murid-murid akhirnya Aura memilih melangkahkan kakinya menuju kearah kelasnya.

Iba, itulah tatapan yang dilihat Aura dari seluruh murid, bahkan saat dikelasnya pun semua menatapnya.

Beby menghampiri Aura mencoba menenangkan teman barunya ini. "Lo gak usah sedih, Lo ga salah, dia yang brengsek".

Beby memeluk Aura membiarkan temanya menangis, sungguh jika Beby berada di posisi Aura pasti saat ini Beby akan menangis dan mengunci dirinya sendiri di kamar dan memilih tak sekolah.

"Makasih"suara Aura terendam karena memeluk Beby.

Guru pun masuk membuat aktivitas sad kedua sejoli itu terhentikan.

"Aura Alynia Sagraha, di panggil kepala sekolah"Aura akhirnya berdiri dan memutuskan pergi dari kelasnya dan menuju ke ruang kepsek.

Tatapan Aura yang sedari tadi sendu kini berubah dengan tatapan datar, tidak lupa seringaian terbit di bibirnya.

Sesampainya Aura didepan ruang kepsek, komuk yang sedari tadi datar kini berubah lagi, sendu dan menyedihkan, tidak lupa kepalanya yang tertunduk dan badan sedikit gemetar.

Tok
Tok
Tok

"Permisi"saat masuk ruangan pun, Aura tak berani mengangkat kepalanya sedangkan orang-orang yang melihatnya hanya bisa tersenyum miris.

"Duduklah nak"kepsek memecahkan keheningan dengan menyuruh Aura duduk di depan mejanya yang sudah tersedia kursi untuk dua orang.

Aura duduk dengan kepala yang masih tertunduk sambil memilin roknya.

"Hah, kalau sudah begini,  kamu harus di keluarkan"ucapan kepsek membuat isakan kecil dari Aura mulai terdengar.

Flashback on

Di sebuah hotel bintang lima yang terkenal akan kemewahanya, terdapat seorang gadis yang berada di dalam lift ingin menuju ke sebuah kamar.

"Tertarik, selingkuh, dan kehancuran"gumam gadis tersebut, siapa lagi kalau bukan seorang Aura.

Entah apa yang di pikir gadis tersebut, saat pintu lift terbuka, Aura melangkahkan kakinya dengan senyum merkah di wajahnya.

Memasuki kamar dengan menggunakan sebuah kartu yang sedari tadi berada di tangannya, Aura tak membawa apapun hanya membawa kartu tersebut dan juga membawa dirinya.

Entah di mana kuncil mobilnya. Didalam kamar tersebut terbaring seorang lelaki yang tengah meracau tak jelas.

Sudah pasti pria tersebut sedang mabuk, Aura membantu pria itu untuk berbaring di tempat tidur karena pria tersebut tadi berbaring di sofa.

TRANSMIGRASI AURA > REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang