" S E L I N G K U H " kata Citra sambil menunjuk ke arah Putra.
Putra yang kaget mendengarnya segera berdiri dan mencoba menjelaskannya kepada Citra. Putra terus mengatakan bahwa yang ia lihat bukan seperti apa yang Citra pikirkan. Citra terus memberikan tatapan kosong kepada mereka berdua, yang membuat Cindy segera pergi dari sana.
"Ehh aku baru inget aku ada urusan, babay" perkataan Cindy sembari meninggalkan mereka berdua.
"Hey... tunggu" kata Putra sembari memanggil Cindy.
Pada akhirnya Citra terus mendekat ke arah Putra, yang membuatnya terpojok . melihat Putra ketakutan seketika Citra tertawa, hal tersebut membuat Putra melongo. Citra menjelaskan bahwa dirinya sudah tidak marah kepadanya dan ingin meminta maaf. Namun melihat Putra berduaan bersama Cindy membuatnya mencoba aktingnya dalam drama yang akan di tampilkan saat fertival sekolah nanti.
Seketika Putra pun mendapat ide untuk membalasnya, Putra pun sengaja memarahinya karena kejadian tersebut tidaklah lucu. Putra terus memarahi Citra yang membuatnya merasa sangat bersalah. Putra pun mengatakan ingin Putus dengannya.
"Kita putus" ujar Putra dengan tatapan kosong.
"Aku..aku gak salah denger kan?" jawaban Citra dengan kaget.
"Enggak...kamu gak salah denger kok" sahut Putra.
Seketika Citra ingin meneteskan air mata Putra pun tertawa dan mengatakan kalau dirinya juga sedang mendalami perannya. Citra yang tau seketika memukul Putra sembari menutupi rasa malunya. Citra yang kesal menyuruhnya untuk membelikannya Ice Cream, dengan sigat putra pun bergegas membelinya.
Mereka pun menikmati Ice Cream tersebut sampai bis datang menjemput, Putra pun bergegas menaikinya tapi Citra tidak ingin pulang lebih awal. Citra ingin pulang berjalan kaki agar bisa bersama Putra untuk waktu yang lama. Putra pun menyetujuinya dan mereka bergegas berjalan pulang bersama.
Citra menanyakan kemana perginya Putra kemarin saat pulang sekolah, Putra pun mengakui kalau dirinya ikut bertarung bersama Bima melawan SMA Mulia Bakti. Seketika Citra mengatakan bahwa Putra orang yang sok jago dan hanya menyelsaikan masalah dengan berkelahi.
"Aku gak berharap kamu jago berantem, terus kamu sok jago didepan orang" perkataan Citra yang membuat Putra tak bisa berkata apa-apa
Saat itu Citra menyuruh Putra untuk berjanji agar tidak terlibat pertarungan lagi, Putra mengangguk kecil sembari menundukan pandangannya. Citra tersenyum karena Putra yang sudah berjanji kepadanya, Putra pun membalas senyuman itu.
Citra memegang kedua pipi Putra dengan erat sampai bibi Putra maju kedepan. Citra mengatakan kalau dirinya yang akan melindungi Putra sampai kapan pun. Putra pun memegang kedua pipi Citra dengan erat yang membuat bibirnya juga maju kedepan, seketika keduanya tertawa.
Saat itu Citra mengajak Putra untuk makan malam dirumahnya karena Citra ingin memasak makanan favoritnya sejak kecil. Putra yang mendengarnya sangat bersemangat dan merasa tidak sabar. Namun Citra mengatakan bahwa Putra harus menemaninya membeli bahan masakannya terlebih dahulu.
Mereka berdua bergegas menuju mini market terdekat untuk membeli beberapa bahan masakan. Sesampainya disana Citra langsung mencari bahan-bahan yang ia perlukan, dan Putra mengikutinya di belakang sembari mambawa troli belanja.
"(Buset lama banget lagi, udah gitu cuma coba banding-bandingin barang fix ini sampe sore)" ujaran dalam hati Putra dengan kesal.
"Ehh...ehh kamu suka mana" kata Citra sembari menyudurkan 2 barang.
"Oh yang ini aja" jawab Putra sembari menunjuk barang yang ada di tangan kanan Citra.
"Tapi yang ini lebih banyak" sahut Citra sembari menggerakan barang ditangan kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Time (Complete)
Teen FictionPutra Remaja 15 tahun yang pindah ke Kota Nagon untuk melanjutkan SMA-nya. Selama bersekolah di SMA Sinar Mata ia mendapatkan beberapa teman yang baik dan juga kekasih yang sangat mencintainya. Namun semuanya berubah ketika ia berteman dengan salah...