8 hari sebelum Tara, Bima dan Bagas membuat rencana untuk menjebak Red Viver.
Pada jam istirahat Citra mendatangi kelas Putra untuk mengajaknya makan siang, Citra membawa bekal untuk Putra yang membuat Ade dan Milo merasa iri kepadanya. Putra pun mengajak kedua temannya untuk ikut makan bersama, namun saat itu Milo tidak membawa bekal dan berniat untuk membeli sesuatu di kantin.
Sedangkan Ade memiliki janji untuk membantu Cindy membuat makalah tentang sains. Mendengar hal tersebut Putra pun merasa sedikit kecewa dengan temannya namun ia memaklumi kondisi mereka. Citra pun menghibur Putra dan mengatakan kalau sore ini mereka semua bisa datang ke kost Citra untuk makan malam.
Mendengar hal tersebut membuat Putra, Ade dan Milo merasa senang karena untuk pertama kalinya mereka bisa bersama-sama untuk waktu yang lama. Ade pun mengatakan apakah ia boleh mengajak Cindy untuk ikut bersama mereka, Citra pun memperbolehkannya agar suasananya menjadi ramai.
Bel berbunyi dan jam pelajaran akan segera di mulai kembali, Citra pun bergegas kembali ke kelasnya untuk melanjutkan pembelajaran. Saat di kelas Ade dan Milo mempertanyakan kenapa Putra tidak bersama Bima seperti biasanya. Putra pun mengatakan kalau ia memiliki janji kepada Citra untuk tidak bersama mereka lagi.
Milo kembali mempertanyakannya secara rinci kepada Putra, Putra berkata kalau saat ia bersama Bima ia terus terluka yang membuat Citra sangat menghawatirkannya. Citra juga mencegahnya untuk tidak menjadi seseorang yang sering berkelahi dengan siapapun.
Milo pun menyangkal perkataan Putra tentang di larangnya ia saat berkelahi, Milo melihat semangat Putra saat mengalahkan beberapa murid yang terpengaruh tadi pagi. Milo berfikir kalau Putra bukan tipe orang yang berkelahi demi kesenangan diri namun ia berkelahi demi orang yang ia sayangi.
Ade juga memikirkan hal tersebut apalagi saat Putra berkelahi dengan ketua OSIS demi melingdungi Citra. Putra pun bertanya kepada Ade kenapa ia bisa tau kalau ia pernah berkelahi bersama ketua OSIS. Ade pun menjawab kalau ia mendengar cerita dari Cindy yang diberitahu oleh Citra. Putra pun kembali bertanya kepada mereka berdua, kenapa saat mereka berada di dekat Bima mereka selalu ketakutan.
"Eeee...itu..." jawab Ade dengan bingung.
"Haaa" kata Putra yang bingung dengan perkataan Ade.
"Ah lupakan saja, aku memiliki alasan yang tidak bisa aku beritahu" ujar Ade kepada Putra.
Bel pun berbunyi pertanda pelajaran telah selesai, Putra pun berjalan keluar kelasnya di susul Ade dan Milo. Saat berada di depan kelasnya ia melihat Bima, Teguh dan Rio yang berjalan bersama menuju gerbang sekolah. Putra ingin menyapa mereka namun ia ragu di karenkan janjinya kepada Citra.
Tidak lama kemudian Citra dan Cindy pun datang, mereka pun bergegas membeli barang-barang yang mereka butuhkan untuk memasak. Saat sampai di mini market Citra memberikan daftar belanja kepada Cindy untuk membeli barang yang ia butuhkan, Ade pun bersedia menemani Cindy untuk berbelanja. Sedangkan Milo terpaksa ikut karena paksaan Ade yang terus menarik tangannya.
Putra dan Citra pun bergegas kembali ke kost untuk mempersiapkan segela kebutuhan memasak. Sesampainya di depan kost Citra langsung membuka pintu dan tak sengaja melihat Putra yang termenung. Citra pun langsung menegurnya dan mengatakan apa yang ia pikirkan. Putra pun mengatakan kalau tidak ada apa-apa, dan ia langsung masuk ke dalam kost Citra.
Mereka pun berdua merapikan kost Citra dan juga menyusun beberapa perabotan yang berserakan. Citra meminta Putra untuk mengambil beberapa selimut di lemarinya, Putra pun bergegas menuju kamar Citra. Putra langsung membuka lemari Citra dan mengambil beberapa selimut, kagetnya ia saat melihat alat kontrasepsi yang ia beli terjatuh tepat di bahunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
High School Time (Complete)
Teen FictionPutra Remaja 15 tahun yang pindah ke Kota Nagon untuk melanjutkan SMA-nya. Selama bersekolah di SMA Sinar Mata ia mendapatkan beberapa teman yang baik dan juga kekasih yang sangat mencintainya. Namun semuanya berubah ketika ia berteman dengan salah...